Agusdono Minta Pemerintah Cari Solusi Komprehensif Atasi Kenaikan Harga Daging dan Telur Ayam

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto khawatir, naiknya harga daging ayam akan mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam memenuhi nutrisi sehari-hari.


Pasalnya, mayoritas masyarakat kelas menengah kebawah banyak mengkonsumsi ayam sebagai lauk pauk.

“Dampaknya kemungkinan akan jadi inflasi. Dan kebutuhan nutrisi daging di masyarakat terganggu, ini yang paling penting,” katanya beberapa waktu lalu.

Politisi Partai Demokrat itu meminta agar pemerintah segera mensubsidi peternak kecil, untuk mengendalikan harga daging ayam di pasaran. Dengan mensubsidi harga pakan, maka biaya produksi peternakan ayam akan terjangkau, sehingga harga ketika panen bisa tetap stabil.

“Solusi yang paling utama adalah pakan. Bahan baku pakan banyak impor dan komoditas naik, kalau seumpama dinaikkan pasarannya tidak bisa terpenuhi,”jelas anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya itu.

Dijelaskannya, pemerintah harus berani mengambil langkah subsidi di hulu dan hilir.

“Kalau tidak ditangani maka berdampak akan kualitas masyarakat telor dan daging. Sektor itu menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kelas menengah kebawah,” jelasnya.

Dia mendesak agar pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi, agar harga daging ayam tetap stabil. Mengingat, belakangan ini harganya terus melonjak dan sulit dikendalikan.

“Dan harus ada langkah kongkrit yang diambil pemerintaj provinsi pusat dan daerah. Pemerintah harus berani mensubsidi pelaku usaha ternak daging ayam dan telor dan dampaknya di masyarakat,” jelasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, harga ayam mengalami kenaikan serentak di Indonesia. Di Surabaya, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Surabaya naik. Kenaikannya pun cukup signifikan akibatnya pembeli mengalami penurunan.

Kenaikan harga daging ayam ini terjadi di Pasar Pucang Surabaya. Harga daging di pasar tersebut telah tembus menjadi RP 38 ribu. Kenaikan ini dikarenakan menjelang Idul Adha.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga daging ayam, telur, rokok hingga tiket pesawat yang makin mahal menjadi penyumbang inflasi Juni 2023.

Inflasi bulanan pada Juni memang naik menjadi 0,14 persen (month to month/mtm) dari sebelumnya hanya 0,09 persen pada Mei 2023. Penyumbang utama inflasi bulanan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,10 persen.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news