Bunda Baca dan Bunda Literasi Dikukuhkan Plt Bupati Probolinggo

Pengukuhan bunda baca dan bunda literasi Probolinggo
Pengukuhan bunda baca dan bunda literasi Probolinggo

Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengukuhkan Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko sebagai Bunda Baca dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto sebagai Bunda Literasi di Balai Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, Selasa (18/7)


Pengukuhan Bunda Baca dan Bunda Literasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo ini juga dimeriahkan dengan talkshow parenting, dongeng keliling anak-anak dan layanan perpustakaan keliling.

Kegiatan ini diikuti 300 orang peserta terdiri dari TP PKK Kabupaten Probolinggo, OPD terkait (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Diskominfo, Dinas PMD, DP3AP2KB, DKUPP), Camat se-Kabupaten Probolinggo dan Ketua TP PKK Kecamatan, Forkopimka Krejengan, TP PKK se-Kecamatan Krejengan dan TP PKK Desa Krejengan.

Pengukuhan Bunda Baca dan Bunda Literasi ini diawali dengan peninjauan kegiatan dongeng keliling anak-anak di SDN Krejengan oleh Wabup Timbul dan dilanjutkan dengan menyaksikan penampilan musik tradisional ronjengan yang dibawakan oleh masyarakat lansia (lanjut usia) di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan.

Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko menyampaikan ucapan selamat kepada Bunda Baca dan Bunda Literasi yang sudah dikukuhkan. “Semoga dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan minat baca dan dan mengkampanyekan pemanfaatan perpustakaan kepada masyarakat,” katanya.

Menurut Wabup Timbul, mengacu RPJMN 2020-2024 dalam program prioritas nasional revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, pada kebijakan nasional pertama peningkatan literasi, daerah diminta untuk melakukan peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Literasi dimaknai tidak hanya sebagai kemampuan individu dalam membaca dan menulis, namun kemampuan menganalisa/mengolah informasi yang diperoleh untuk dapat digunakan bagi kecakapan hidup guna meningkatkan kesejahteraan. Baik informasi tersebut didapatkan dari aktivitas membaca buku, mengakses internet ataupun mengikuti kegiatan di perpustakaan,” jelasnya.

Wabup Timbul menerangkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menjadikan perpustakaan sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk menemukan solusi bagi kehidupannya sehari-hari. Perpustakaan memfasilitasi kemudahan akses informasi berdasarkan potensi dan kebutuhan masyarakat.

“Misalnya, memfasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha, menjadi pusat kegiatan belajar, pemberdayaan perempuan dan menyediakan ruang berkreativitas bagi anak. Diharapkan kegiatan-kegiatan ini bersifat kolaboratif dengan stakeholder terkait,” tegasnya.

Lebih lanjut Wabup Timbul mengharapkan dengan kehadiran public figure dalam rangka mengkampanyekan pemanfaatan perpustakaan kepada masyarakat melalui Bunda Baca dan Bunda Literasi dapat berjalan dengan optimal sesuai hasil yang diharapkan. “Semoga akan hadir Bunda Baca dan Bunda Literasi di tingkat kecamatan dan desa di Kabupaten Probolinggo,” harapnya.

Sementara Plt Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo dr Mansur mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk mencapai target Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat dan Tingkat Kegemaran Membaca guna mendukung peningkatan IPM Kabupaten Probolinggo. “Serta memperkenalkan dan mempromosikan perpustakaan sebagai pusat belajar dan berkegiatan masyarakat,” ungkapnya.

Mansur menjelaskan kegiatan ini bisa menghadirkan figure inspiratif yang diharapkan sebagai simbol atau tokoh penggerak pembudayaan kegemaran membaca, budaya literasi dan peningkatan kunjungan serta akses layanan perpustakaan dan membangun sinergi lintas OPD dan stakeholder dalam pengembangan perpustakaan desa untuk mewujudkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Selain itu, mengembangkan peran serta masyarakat dan Pemerintah Desa dalam mengembangkan perpustakaan sesuai potensi dan kebutuhan di masing-masing desa,” pungkasnya. (adv)