Sebagai poros yang sudah dideklarasikan sejak setahun lalu, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) seharusnya muncul sebagai kubu yang kuat.
- Golkar Pastikan KIB Masih Utuh, Nurul Arifin: Dalam Politik Tidak Ada Istilah Pecah
- PAN Ungkap Nasib KIB Dua Pekan Ke Depan
- Ketum Golkar: KIB Masih Solid
Apa daya, Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, justru melihat kenyataannya KIB saat ini berada di ujung tanduk dan terancam segera bubar.
"Alasannya karena KIB tidak berani mengusung para ketua umumnya maju ke gelanggang pilpres," kata Anas saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/8).
KIB seolah hanya berani mengincar posisi cawapres. Di mana Golkar mendorong Airlangga Hartarto dan PAN mendorong Erick Thohir. Sementara PPP percaya diri mengusung kader barunya Sandiaga Salahuddin Uno.
"KIB tidak dikelola dengan baik untuk mencari figur alternatif. Padahal negeri ini banyak kandidat potensial untuk diusung calon presiden," pungkasnya.
Kesolidan KIB dipertanyakan usai PPP memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari PDI Perjuangan. Dilanjut dengan pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani pada Kamis kemarin (28/7) yang membuat masa depan KIB dinilai makin buram.
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12