Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan permohonan maaf terkait kritiknya terhadap Presiden Joko Widodo yang belakangan menimbulkan kegaduhan di publik.
- Tanggapi Fenomena Salah Input, Rocky: PSI Kebanyakan Duit atau Salah Bagi-bagi?
- Temuan PPATK Soal 36,67 Persen Dana PSN Mengalir ke ASN dan Parpol, Rocky Gerung: Pak Jokowi Mesti Jawab
- Penolakan Diskusi Rocky Gerung Dikecam, Klasika Lampung: Kampus Jadi Rezim Tirani
"Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini, yang menyebabkan perselisihan itu berlanjut tanpa arah," kata Rocky Gerung saat menggelar konferensi pers di sebuah rumah di Jalan Doktor Kusuma Atmaja 76, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat sore (4/8).
Rocky menyebut, pernyataannya bukan bentuk hinaan, melainkan kritik. Kritik tersebut pun tidak diarahkan kepada pribadi Jokowi, melainkan sebagai kepala negara.
Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang menganggap bahwa pernyataannya justru membuka diskursus tentang kritik publik terhadap pejabat publik.
"Bahkan sebagian memuji-muji saya, bahwa saya memulai suatu tradisi untuk memperlihatkan bahwa diskursus publik itu tidak boleh dihalangi oleh dendam pribadi, memang itu dasarnya kan," kata Rocky.
Rocky memahami bahwa saat ini pernyataannya tentang Presiden Jokowi mengakibatkan perselisihan di publik antara yang pro dan kontra.
"Nah kehebohan itu bisa ditafsirkan sebagai keonaran secara hukum. Itu pentingnya kita pahami bahwa sesuatu yang disodorkan untuk dijadikan target keonaran, bisa disponsori oleh siapa pun," terang Rocky.
Terlepas dari itu, ia heran kritik yang menggunakan diksi 'bajingan tolol' itu kini diseret ke meja hukum. Padahal ia mengaku kerap menggunakan diksi-diksi serupa untuk mengungkapkan kritikannya kepada penguasa.
"Dari awal saya katakan, ini adalah kritik saya terhadap Presiden Jokowi, yang saya ucapkan dengan sangat tajam, dan biasa saya lakukan itu di mana-mana itu," tandasnya.
- May Day 2024 di Jatim, Pj Gubernur Adhy Potong Tumpeng dan Komitmen Tindaklanjuti Tuntutan Buruh
- Ini Alasan Golkar Kota Madiun Tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota
- 2 Pejabat Pemkab Jember Resmi Dilaporkan ke Bareskrim Polri dan KPK