Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpotensi ditinggal sendirian di Pemilu 2024. Terlebih, jika tawaran PPP untuk mencalonkan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo tidak diterima.
- Sinyal Sandiaga Siap Gabung Pemerintahan Baru, PPP: Kami Masih Bersama PDIP
- Turis WNI Tak Bawa Rp6,5 Juta ke Thailand Ditolak, Sandiaga: Sudahlah di Indonesia Saja
- Melayat ke Rumah Duka Rizal Ramli, Sandiaga: Rakyat Indonesia Kehilangan Ekonom Sejati
Begitu pandangan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL melalui sambungan telepon beberapa saat lalu, Sabtu (2/9).
“PDIP kalau tetap memaksakan cawapresnya bukan Sandiaga, ini kemungkinan juga akan ada manuver-manuver politik (dari PPP). Apakah PDIP memungkinan sendirian? Ini memungkinan,” kata Arifki.
Arifki menjelaskan bahwa PPP masih memiliki potensi dan peluang besar untuk membentuk poros koalisi baru dengan Partai Demokrat dan PKS.
Terutama setelah terjadi perpecahan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) akibat Anies Baswedan memilih berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Karena rugi juga bagi PPP kalau Sandiaga tidak jadi cawapres Ganjar. Ini menjadi daya tawar juga bagi Sandiaga,” tuturnya.
“Kalau Sandiaga ingin dihitung di 2024, dia harus menaklukan PKS dan Demokrat,” demikian Arifki.
- Bangkitkan Nasionalisme Santri, Pesantren di Tuban Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan
- Satu Lagi Mantan Pejabat Jember Ikut Bersaing Rebut Rekom Bacabup di PDIP
- Terpidana Dominggus Ditangkap di Kos-kosan di Bekasi Usai 9 Tahun Buron