Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Ustaz Jeje Zaenudin tidak setuju terhadap usulan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Rycko Amelza Dahniel, agar pemerintah mengontrol semua tempat ibadah.
- Penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud Dikhawatirkan Akan Timbulkan Beban Baru
- Harusnya Jokowi Pecat Menteri-menteri yang Bikin Gaduh
- Putusan MA, Pemerintah Wajib Sediakan Vaksin Halal untuk Rakyat
Sebab, menurut dia, radikalisme muncul dari ketidakadilan dan kerusakan moral. Dengan demikian dia menyebut pemerintah seharusnya mengontrol tempat-tempat di luar tempat ibadah yang dapat memunculkan radikalisme.
"Justru yang harus dijaga dan dikontrol itu, bagaimana situasi dan kondisi yang memicu munculnya ekstremisme di luar rumah ibadah agar tidak dibawa ke dalam kegiatan rumah ibadah," ucap Ustaz Jeje dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/9).
Lanjut Ustaz Jeje, lebih baik pemerintah mengontrol tempat-tempat atau aktivitas yang mengarah kepada kemaksiatan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai akhlak bangsa.
“Hal ini yang akan berakibat jangka panjang kepada kualitas moral generasi milenial sebagai pengganti dan penerus estafet kepemimpinan bangsa,” tegas dia.
"Kami berpendapat, ketidakadilan dan kerusakan moral serta etika dari kehidupan bernegara menjadi salah satu sebab utama yang menumbuhsuburkan radikalisme dan ekstrimisme. Jadi, radikalisme dan ekstrimisme bukan muncul dari rumah ibadah," katanya.
Ustaz Jeje menegaskan, usulan pengawasan dan pengontrolan aktivitas rumah ibadah oleh pemerintah bisa membuka peluang intervensi negara terhadap hak, kebebasan, dan kemandirian rumah ibadah dan aktivitas keagamaan yang dijamin oleh konstitusi. Ini seakan pemerintah harus lebih superioritas dari institusi agama.
- Mas Dhito Resmi Daftar Cabub Kediri di Partai NasDem
- PKB Usung Direktur RSUD Dolopo Madiun Sebagai Cawabup Dampingi Hari Wuryanto
- Surabaya Raih WTP 12 Kali Berturut-turut, Wali Kota Eri Cahyadi: Wujud Transparansi Pelayanan