Jelang Pilkada Serentak 2024, Sri Untari Bisowarno Tekankan PDIP Tegak Lurus Ikut Instruksi Megawati

Sri Untari Bisowarno/ist
Sri Untari Bisowarno/ist

 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Tentunya, momentum Pilkada serentak nanti akan menjadi arena pertarungan bagi kandidat untuk beradu strategi politik mereka masing-masing.


Politisi PDI Perjuangan, Sri Untari Bisowarno menyatakan bahwa apapun strategi dan gaya politik yang dimainkan pada Pilkada mendatang, Pancasila tetap harus dipegang teguh sebagai ideologi bangsa.

"Pancasila sebagai ideologi negara dan juga ideologi dari PDI Perjuangan harus selalu menjadi pegangan bagi setiap politisi atau kandidat apapun gaya dan strategi politik yang diterapkan," ujarnya, Rabu (17/04/2024).

Wanita yang sekaligus menjabat sebagai anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut menuturkan bahwa penerapan ideologi Pancasila dalam berpolitik sangat penting karena Pancasila sebagai dasar dari perbuatan politik yang beradab. 

"Pancasila ini secara tersirat mengandung runtutan peraturan serta adat istiadat bangsa kita yang beradab. Berpolitik dengan Pancasila berarti berpegang dengan norma dan tatanan secara utuh," tuturnya.

Hal ini tentu juga berkaitan dengan apa yang sekarang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) perihal putusan Pemilu, Sri Untari Bisowarno menegaskan MK harus mementingkan kepentingan masyarakat Indonesia bukan kalangan elit tertentu karena politik tidak hanya tentang kepentingan segelimtir orang melainkan kepentingan negara dan masyarajat.

"Seperti yang sudah diamanatkan oleh Ibu Megawati, sebagaib Ketum PDI Perjuangan, sesepuh dan sosok panutan, beliau mengajarkan jangan nabrak pada apa yang sudah diatur, terutama adab dalam politik berlandaskan Pancasila," tegasnya. 

Disinggung mengenai kondisi masyarakat yang cenderung tidak acuh dan pesimis terhadap pelaksanaan Pemilu beberapa waktu yang lalu, Sri Untari Bisowarno menekankan untuk adanya penerapan edukasi dan sosialisasi politik kepada masyarakat. 

"Politik itu dinamis, tidak abadi. Masyarakat harus peka terhadap politik yang dinamis, perlu adanya sosialisasi dan edukasi untuk menyebarluaskan konteks politik yang beradab dan asas Luberjurdil, ini juga berhubungan supaya masyarakat paham dan melek terhadap politik yang beradab yang berlandaskan Pancasila," pungkasnya.