Mensos Risma Hadiri Konsolidasi Akbar Karang Taruna Surabaya, Ini yang Dikatakannya

Mensos Risma, Wali Kota Eri dan Fuad Benardi di acara konsolidasi Akbar Karang Taruna Surabaya/RMOLJatim
Mensos Risma, Wali Kota Eri dan Fuad Benardi di acara konsolidasi Akbar Karang Taruna Surabaya/RMOLJatim

Karang Taruna (Kartar) Kota Surabaya menggelar konsolidasi akbar di Gedung Balai Pemuda sisi barat, Minggu (10/9). Konsolidasi akbar tersebut untuk memperingati HUT ke-63 Karang Taruna sekaligus mempererat tali silaturahmi para pemuda Karang Taruna.


Konsolidasi akbar itu turut dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Ketua Karang Taruna Kota Surabaya Fuad Benardi. 

Selain itu, juga dihadiri oleh sekitar 500 anggota Karang Taruna se-Kota Surabaya. 

Dalam kesempatan ini, Mensos RI Tri Rismaharini berkesempatan menjadi keynote speaker untuk memberikan semangat dan memperkuat karakter kepada para pemuda pemudi Karang Taruna di Kota Pahlawan. 

Menurutnya, para pemuda pemudi Karang Taruna adalah bagian dari agen perubahan bagi Indonesia di masa mendatang. 

“Seperti yang disampaikan oleh Pak Wali (Eri Cahyadi) Karang Taruna adalah agent of change, karena mereka adalah calon pemimpin Indonesia. Maka dari itu, yang perlu diperkuat adalah kegiatan-kegiatan yang bagus (positif),” kata Tri Rismaharini dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Mensos RI yang akrab disapa Risma itu berharap, ketika pemuda pemudi Karang Taruna melakukan kegiatan positif, maka akan berpengaruh terhadap pengembangan diri dan di lingkungannya. 

“Jadi, tadi dia melakukan (membantu) masalah sosial, dan sebagainya, itu sangat bagus sekali serta peduli dengan lingkungannya. Saya mencoba mengungkit lagi ke depan untuk memikirkan masa depan mereka,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Mensos Risma juga sempat menunjukkan beberapa dokumentasi ketika ia membantu anak-anak disabilitas di pedalaman wilayah Indonesia. 

Mensos Risma menceritakan ketika berkunjung ke rumah anak disabilitas Gading Ogi Saputra di Pekalongan, Jawa Tengah. 

Mensos Risma menuturkan, pemuda pemudi Karang Taruna harus bisa bersyukur hidup layak dengan serba berkecukupan dan memiliki fisik yang normal. 

Sosok Gading adalah contoh pemuda yang gigih, meskipun kondisi fisiknya tak sempurna, Gading mampu dan berani berusaha untuk bangkit berjualan demi menghidupi keluarganya. 

“Ini adalah contoh, anak-anakku Karang Taruna kalian bisa membantu di bidang apapun. Kalau kalian tahu susahnya di daerah lain di Indonesia, kita masih bersyukur, sayang sekali kalau kita kemudian dengan kondisi yang sangat muda kemudian tidak bisa berhasil, tidak bisa sukses, itu kebangetan namanya,” tuturnya. 

Pembina Umum Karang Taruna itu menambahkan, ada beberapa program yang disiapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI. 

Ia menjelaskan, Kemensos memiliki banyak program kegiatan untuk para Karang Taruna di seluruh Indonesia. 

“Biasanya, di perkotaan itu sudah sangat banyak (kegiatan), kalau mereka ikut bisa menjadikan hal itu menjadi positif. Ketika ada kegiatan positif mereka bisa terhindar dari kenakalan remaja juga,” pungkasnya.