Gubernur Khofifah Cerita Proses Pembangunan 78 Rumah Korban Banjir Bandang Ijen Bondowoso

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat resmikan rumah relokasi di Bondowoso/RMOLJatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat resmikan rumah relokasi di Bondowoso/RMOLJatim

Warga Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso terpaksa harus direlokasi setelah beberapa kali terdampak banjir bandang pegunungan Ijen.


Terbaru sebanyak 78 rumah relokasi pasca banjir bandang Ijen kini sudah bisa ditempati dan dihuni oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan terdampak banjir bandang. 

Sebelum ditempati, rumah relokasi itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Sempol, Kecamatan Ijen, pada Kamis (21/9).

Khofifah mengatakan, pada saat banjir bandang menerpa kawasan Ijen pada tahun 2020 lalu, Pemerintah telah mengajukan permohonan bantuan relokasi rumah, akan tetapi setelah dua tahun baru didisposisi. Lambannya disposisi itu terkendala akibat Covid-19.

"Waktu itu proses pengajuan ke BNBP memang sudah berjalan, kemudian waktu banjir bandang kedua tahun 2023 kemarin sudah proses pembangunan sudah berjalan, dan saat ini telah disposisi 78 rumah," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim

Dari hasil identifikasi, pada tahun 2023 saat ini, dibangun 78 rumah yang harus di relokasi dan kini telah diresmikan.

Khofifah menegaskan, pihaknya meminta progres pembangunan harus diselesaikan dengan baik dan tepat guna.

Dia tidak memungkiri masih ada pembangunan relokasi rumah yang masih belum selsai. Karena itu, dia meminta kepada seluruh stakeholder terkait secepatnya menyelesaikan. 

"Sebagian masih harus diselesaikan. Saya minta di cek semuanya," terangnya.

Di tempat yang sama, Bupati Bondowoso, Salwa Arifin mengatakan relokasi rumah dan pemulihan sarana prasarana merupakan langkah tepat dalam membantu warga Kecamatan Ijen.

Proyek ini, kata dia, tidak akan terlaksana tanpa dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

"Kami berkomitmen bahwa relokasi rumah ini bukan hanya pembangunan fisik semata, tetapi juga pembangunan sosial, psikologis yang akan membantu masyarakat Ijen kembali pulih," pungkasnya.