Bekas Mentan SYL hingga Cucunya Diminta Kooperatif saat Dipanggil KPK

foto/net
foto/net

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) hingga cucunya untuk kooperatif saat nanti dipanggil tim penyidik dalam kasus dugaan pemerasan terhadap pejabat di Kementerian Pertanian (Kementan), serta penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).


Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan terhadap 9 orang agar tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan atau hingga April 2024.

"Sebagai bentuk backup dan support dalam memperlancar proses penyidikan tersebut, saat ini KPK telah ajukan sembilan orang untuk dicegah melakukan perjalanan ke luar negeri. Mereka adalah para tersangka dan pihak-pihak terkait lainnya dalam perkara tersebut," kata Ali kepada wartawan, Minggu (8/10).

Pihak-pihak yang telah dicegah tersebut adalah Syahrul Yasin Limpo, Ayun Sri Harahap selaku dokter yang juga istri Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita selaku anggota DPR RI yang juga putri Syahrul Yasin Limpo, Andi Tenri Bilang Radisyah Melati selaku mahasiswa yang juga cucu Syahrul Yasin Limpo.

Selanjutnya, Kasdi Subagyono selaku Sekjen Kementan, Muhammad Hatta selaku Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Zulkifli selaku Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan, Tommy Nugraha selaku Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan, dan Sukim Supandi selaku Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kesekjenan Kementan.

"KPK ingatkan untuk para pihak tersebut kooperatif mengikuti proses hukum ini, di antaranya dengan hadir memenuhi agenda pemanggilan dari tim penyidik," kata Ali.

Mengingat, para pihak dimaksud diduga menikmati uang yang mencapai miliaran rupiah.

"Yang diduga dinikmati tersangka sebagai penyelenggara negara, sejauh ini sekitar miliaran rupiah," pungkas Ali.

Pada Jumat (29/9), KPK resmi mengumumkan proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kementan. Yakni terkait dugaan pemerasan terhadap pejabat di lingkungan Kementan.

Akan tetapi, KPK belum membeberkan identitas para tersangka maupun konstruksi perkaranya. Hal itu akan diungkapkan ke publik ketika dilakukan upaya paksa penangkapan maupun penahanan terhadap para tersangka.

Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi, KPK sudah menetapkan tiga orang tersangka. Yakni Mentan periode 2019-2023 Syahrul Yasin Limpo; Sekretaris Jenderal Kementan 2021-sekarang, Kasdi Subagyono; dan Direktur Pupuk dan Pestisida 2020-2022 atau Direktur Alat Mesin Pertanian 2023, Muhammad Hatta.