Pelopori realisasi teknologi sebagai wadah kebermanfaatan masyarakat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih juara 2 Pemuda Pelopor tingkat Nasional.
- Perkuat Karakter Siswa, Sekolahan Ini Tambah Mapel Agama Islam
- Larang Penjualan Seragam di Koperasi Sekolah SMAN dan SMKN serta SLB, Gubernur Minta Kacabdin dan Kasek Lakukan Penertiban
- Pertama di Indonesia, Dr Dwi Sunaryono Gagas Algoritma Deteksi Lokasi Epilepsi di Otak
Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktorat Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, di Hotel Ciputra Jakarta, Rabu (18/10) malam.
Adalah Ramadhita Putra Purnomo, mahasiswa asal Departemen Teknik Kimia ITS, sosok di balik pencapaian gemilang ini.
Perwakilan Jawa Timur tersebut berhasil menempati posisi kedua usai mengungguli 24 perwakilan provinsi lainnya pada kompetisi tahunan besutan Kemenpora ini.
“Untuk kategorinya, saya memilih berkompetisi melalui kategori Inovasi Teknologi,” ujar pemuda yang kerap disapa Rama ini dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Untuk mencapai posisi ini, Rama mengaku telah lebih dahulu melewati berbagai tahap seleksi yang cukup panjang. Dimulai dari seleksi tingkat kabupaten dilanjutkan seleksi tingkat provinsi hingga dirinya berhasil melaju ke tingkat nasional.
Di tingkat nasional, Rama kembali melalui berbagai tes termasuk presentasi langsung di hadapan juri hingga sesi tanya jawab di hadapan ratusan audiens. “Lega sekali perjuangan panjang ini berbuah manis,” tutur Rama penuh syukur.
Terkait inovasi yang dibawakan, mahasiswa tahun ketiga ini menjelaskan bahwa ia membawakan inovasi produk pengolahan limbah minyak jelantah menjadi minyak bersih yang dapat dipakai kembali.
Dalam paparannya, Rama mengungkapkan produk ini telah melewati berbagai uji laboratorium untuk memastikan keamanan serta kandungannya. Tak hanya itu, Rama juga telah mendirikan Rumah Inovasi Teknologi miliknya sendiri sebagai langkah nyata perluasan manfaat produk ini bagi masyarakat.
Melalui inovasi yang dipeloporinya ini, Rama mengaku lebih banyak warga yang terbantu untuk mendapat akses minyak yang lebih sehat dan bersih dibanding menggunakan minyak jelantah.
Proses pembuatan yang mudah juga menjadi nilai tambah pada inovasi yang diusungnya ini. Menurut Rama, dua hal tersebut penting karena inovasi yang dipeloporinya menjadi terbuka dan dapat dinikmati oleh seluruh kalangan.
Menutup penjelasannya, pemuda asal Kertosono ini mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas pencapaian luar biasa ini.
Bagi Rama, perjuangan yang dimulainya sejak 2021 lalu ini merupakan sebuah hal besar yang melibatkan berbagai pihak.
Untuk itu, ia berharap pengembangan inovasi ini tidak berhenti sampai di sini saja. “Ke depannya, semoga inovasi ini dapat terus berimprovisasi lebih baik dan lebih banyak warga yang terbantu,” pungkasnya.
- Tari Solah Kampung Pesilat Madiun Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hardiknas 2024
- May Day 2024 di Jatim, Pj Gubernur Adhy Potong Tumpeng dan Komitmen Tindaklanjuti Tuntutan Buruh
- Ini Alasan Golkar Kota Madiun Tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota