Soal Cawapres Mahfud MD Rangkap Jabatan, Sekjen PDIP Sebut Prabowo dan Gibran Juga 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/RMOL
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/RMOL

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons tudingan rangkap jabatan lantaran Mahfud MD tidak mundur dari jabatan Menteri Koordinator Polhukam (Menko Polhukam) usai menjadi calon wakil presiden (cawapres). 


Hasto malah menyeret nama Prabowo Subianto yang juga merangkap Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ia juga menyinggung Gibran Rakabuming Raka yang masih menjabat walikota Solo meski sudah resmi menjadi cawapres Prabowo.

“Ya sama kan, ada pak Prabowo sebagai Menhan, pak Jokowi sebagai presiden yang putranya juga menjadi calon wakil presiden. Yang penting rakyat bersama-sama untuk mengawasi agar kontestasi bisa berlangsung dengan baik,” kata Hasto di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/10).

Hasto memastikan bahwa kualitas Mahfud tidak akan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi, sehingga profesionalismenya tak perlu diragukan.

“Prof Mahfud ini kan komitmen bagi bangsa dan negara jauh lebih besar daripada pribadi dan keluarga. Sehingga tugas kenegaraan harus berjalan dan itu tidak bertentangan dengan undang-undang,” kata Hasto dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Bahkan, Hasto mengklaim, masyarakat menginginkan Mahfud untuk tetap menjabat Menko Polhukam untuk memastikan aparat pelaksana kekuasaan pemerintahan tidak menyalahgunakan wewenang.

“Beliau sosok yang punya integritas tinggi untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya," kata Hasto.

Hasto menambahkan Mahfud telah mengajukan cuti kepada Presiden Jokowi untuk berkampanye sesuai aturan.

“Kalau kampanye ya beliau mengajukan cuti," demikian Hasto.