Puluhan jamaah umroh asal Kabupaten Jember, yang terlantarkan di Madinah Arab Saudi, sebagian sudah pulang ke daerahnya masing-masing, sejak 3 hari yang lalu.
- UBL Dinilai Otoriter Dengan Melaporkan Mahasiswanya ke Polisi
- Gubernur Khofifah Intruksikan Bentuk Satgas Perlindungan Siswa di Sekolah
- Percepat Vaksinasi di Ngawi, TNI Sasar Karyawan Mall
Termasuk 3 orang dalam 1 keluarga warga asal Desa Sumber Kejayan Kecamatan yakni , Muhammad Eko gunowanto, Nur indah Sari (isteri) dan Supani (nenek).
"Kami berangkat umroh ke tanah suci Mekkah Al-Mukarramah, melalui sebuah Travel Wisata 3 orang, saya, Isteri dan nenek, dengan harga normal, Rp. 35,9 juta, total bayar Rp 107,1 juta," ucap Muhammad Eko, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (1/11).
"Sesuai brosur, waktunya, selama 16 hari," sambungnya.
Dia menceritakan selama pemberangkatan dari rumah menuju Mekkah tidak ada, yang mencurigakan. Sebab, kegiatan dari rumah hingga hingga penerbangan ke Mekkah berjalan lancar. Jamaah dalam satu rombongannya kemudian ditempatkan di sebuah hotel di Mekkah. Selanjutnya jamaah bisa melaksanakan umrah dengan baik. Prahara kemudian menimpa jamaah umroh asal Jember, setelah bergeser ke kota Madinah.
"Di sini baru terjadi peristiwa kurang menyenangkan. Jamaah yang satu rombongan ditelantarkan, bahkan satu hari hanya makan satu kali," katanya.
Selama beberapa hari terkatung-katung di Madinah, hanya muter-muter naik bus. Begitu juga asat akan pulang ke Indonesia. Jamaah tidak bisa terbang ke Indonesia, karena tidak memiliki tiket.
Dengan terpaksa menghubungi keluarga di tanah air, untuk dikirimi uang membeli tiket pesawat, pulang ke Indonesia.
"Kami harus membeli tiket sendiri, untuk 3 orang Rp. 32,600.000 sehingga bisa pulang ke Indonesia, Sabtu( 28/10) lalu," ungkapnya.
Dijelaskan Eko, masih puluhan jamaah umroh, belum pulang saat itu, karena belum memiliki tiket. Mereka menuntut untuk dibelikan tiket. Saat itu hanya ada 14 jamaah umroh, yang dibelikan tiketnya. Sedangkan lainnya, membeli sendiri.
"Atas kasus kami, akan melaporkan pihak Travel penyelenggara umroh, ke Mapolres Jember, untuk meminta keadilan,"
Sebelumnya, video viral Jamaah Umrah asal Kabupaten Jember, tersebar sosial media. Rombongan jamaah umrah tersebut, kondisinya memprihatinkan harus terusir dari Hotel, muter-muter naik bus, hanya makan Sekali sehari, tidak bisa pulang ke tanah air, karena tidak memiliki tiket.
- Tahapan Pilkades Serentak Bangkalan 2023 Dinodai Banyak Keributan hingga Konflik Berdarah
- Organisasi Perempuan di Banyuwangi Minta Aparat Tegas Usut Kasus Pencabulan Santri
- Nelayan Banyuwangi Terima 2 Kapal Ikan Rampasan Illegal Fishing dari KKP