Drama politik yang terjadi dalam proses menuju Pemilu 2024 dijadikan materi calon presiden Ganjar Pranowo saat menyampaikan pidatonya usai pengundian nomor urut di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa malam (14/11).
- Gede Pasek Tuding Abraham Samad dan Bambang Widjojanto Politisi Berbaju Penegak Hukum
- 897 WNI Berhasil Dievakuasi dari Khartoum Sudan
- Tolak Pemilu 2024 Ditunda, Ketua DPD RI: Kalau Elite Politik Kelewatan Rakyat Bisa Revolusi Sosial
"Publik pendukung Ganjar-Mahfud, saya berharap tenang, saya menghormati yang lain, drama-drama itulah yang sebetulnya tidak terjadi," kata Ganjar.
Ganjar menuturkan, dalam perayaan demokrasi melalui Pemilu 2024 ini, seharusnya demokrasi disambut dengan riang gembira. Namun, dia melihat situasi saat ini cukup mengkhawatirkan.
"Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan, suasana kebatinan yang muncul di masyarakat adat, tokoh agama, ada guru-guru bangsa, ada seniman, ada budayawan, ada teman-teman jurnalis, ada para pemred, para aktivis, mahasiswa, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu," tutur Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai demokrasi di Indonesia saat belum baik-baik saja, dan meminta seluruh elemen masyarakat agar menjaga demokrasi.
"Kewajiban kita, bapak ibu, untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan, bahwa demokrasi bisa baik, meskipun sekarang belum baik baik saja. kita harus sampaikan itu," ujarnya.
"Saya tenang kok, dan kami ini tenang semuanya. Karena kami sangat yakin, ada rakyat Indonesia bersama kami, untuk menjaga demokrasi di negeri ini," tutupnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Meski PKB Hengkang, Fahri Hamzah Anggap Prabowo Capres Terkuat
- Ujang Komaruddin: Mau Kalah Beribu-ribu Kali, Prabowo Subianto Tetap Akan Maju
- Airlangga Hartarto Gelar Pertemuan Tertutup dengan Surya Paloh
ikuti update rmoljatim di google news