Dokter Agung Dampingi Khofifah Resmikan Palang Pintu Dan Pos Jaga Perlintasan KA Singoguruh

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi ketua komisi D DPRD Jatim dr Agung Mulyono meresmikan pintu perlintasan Kereta Api (KA) di Desa Gumirih, kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (16/12).


Palang pintu dan Pos Jaga perlintasan KA itu dibangun untuk menjaga keselamatan masyarakat, khususnya dalam berkendara.

“Ini adalah bagaian penting untuk bisa menjaga keselamatan, kita pastikan bahwa masyarakat dan pengguna jalan terlindungi,” kata Khofifah.

Menurut Khofifah, masyarakat harus tetap waspada khususnya dalam menggunakan jalan. Pasalnya, tidak semua perlintasan KA sebidang sudah berpalang pintu dan memiliki penjaga di pos.

 “Bagian dari akuntabilitas kita untuk bisa memberikan keamanan bagi setiap jiwa atau masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia Dia juga menyampaikan terima kasih terhadap relawan, yang sudah bersusah bayah menjaga keselamatan warga yang melintas.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada semua relawan yang membantu masyarakat memberikan sinyal kalau kereta sudah dekat,” tegasnya.

Khofifah menambahkan,penyediaan palang pintu perlintasan KA dan Pos Jaga ini tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah Provinsi. Tapi juga Pemerintah Kabupaten atau kota. Kebetukan yang diresmikan ini dilakukan Pemprov Jawa Timur.

"Jadi masing-masing kabupaten/kota tentu, ini Saya tekan tombol, ayo bareng-bareng melakukan percepatan," jelasnya.

Sementara itu, ketua komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono mengaku bersyukur dengan adanya pembangunan perlintasan pintu KA Singoguruh. Menurut dia, realisasi pembangunan itu merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan warganya.

“Alhamdulillah hari ini bersama gubernur (Khofifah) meresmikan pintu perlintasan KA Singojuruh. Jadi ini upaya Dishub Jatim preventif berkolaborasi dengan dinas perhubungan kabupaten Banyuwangi,” kata dia.

Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu mengatakan, pada tahun 2023, ada tiga perlintan pintu KA di kabupaten Banyuwangi yang sudah dibangun oleh Pemprov Jatim.

Dia berharap, kedepan, banyak perlintasan yang akan dibangun, sehingga keselamatan warga yang melewati perlintasan KA makin terjaga. Dia mengakui, pembangunan palang pintu dan pos perlintasan KA itu membutuhkan biaya yang cukup besar.

Karena itu, pada tahun 2024, dia berharap agar Pemprov Jatim tetap mengucurkan anggaran untuk pembangunan palang pintu KA di Banyuwangi.

“Ada empat yang akan dibangun dari puluhan, yang penting ada progress bertahap karena tidak murah biayanya,” tegas dia.

Anggota DPRD Jatim dua periode itu berharap agar masyarakat tetap menjaga keselamatan dalam berkendara, untuk menekan angka kecelakaan.

“Masyarakat harus hati-hati terutama dalam menjaga keselamatan dan harus dijaga betul. Masih ada pelrintasan yang belum berpalang pintu,” jelasnya.

Putra asli Banyuwangi itu juga memuji para relawan yang giat dan meluangkan waktunya untuk menjaga perlintasan KA.

“Tadi ada relawan teriak-teriak, kerjasama dengan pengguna jalan harus hati-hati,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono menyatakan di Jawa Timur total ada 740 perlintasan sebidang KA yang belum berpalng pintu. Tahun ini dibantu oleh Pemrov Jawa Timur sebanyak 37 titik, pemerintah Kabupaten/Kota 34 titik.

"Kalau di jalan Provinsi 22 titik, itu sudah dibangun semua, sudah ada palang pintunya, sudah ada penjaganya semua," pungkasnya.