Dianggap Kurang Sosialisasi, Daniel Rohi Kritisi Perayaan Natal Nasional 2023

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Jatim, Daniel Rohi /ist
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Jatim, Daniel Rohi /ist

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Jatim, Daniel Rohi mengkritisi Perayaan Natal Nasional di Jawa Timur yang dianggap kurang melibatkan masyarakat. Menurut dia, kegiatan itu kurang disosialisasikan pemerintah, sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahuinya.


“Kami saja tidak diundang, seharusnya mereka ketika membikin acara melakukan antisipasi mungkin membuka pendaftaran lewat online, saya sebagai cendekiawan dan pimpinan Ormas saja tidak diundang,” katanya pada Rabu (27/12).

Dia menjelaskan, gaung perayaan nasional itu kurang begitu semarak, karena sejak awal kurang ada sosialisi yang massif di masyarakat. Dia berharap, pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh, agar kedepan event nasional itu bisa diselenggarakan secara matang.

“Persatuan inteligensia Kristen Indonesia timur tidak diundang. Tidak tahu artinya gregetnya itu enggak ada. Oleh sebab itu kalau mau bikin acara event nasional natal seperti itu itu sosialisasi di awal bagus masyarakatnya dipersiapkan kegiatan kegiatannya melibatkan semua unsur supaya ada greget,” tegas angota DPRD Jatim itu.

Meski demikian, Daniel Rohi mengapresiasi acara yang digelar di Surabaya tersebut. Dia menilai, keputusan itu menunjukkan kalau Jawa Timur sangat kondusif dan bisa menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

“Kita mau tunjukkan bahwa Surabaya, Jawa Timur ini satu daerah yang terbuka, aman dan juga toleran terhadap kehidupan,” tambah dia.

Politisi PDIP itu juga mengapresiasi kinerja maksimal aparat keamanan dalam mengamankan Natal dan Tahun baru 2023. Sehingga, masyarakat, khususnya umat kristiani bisa menjalankan ibadah natal dengan khusuk dan penuh sukacita.

“Keamanan yang sudah bekerja maksimal sehingga saya memantau di dapil natal berjalan meriah, penuh hikmat dan juga suka cita. Aman terkendali itu suatu hal yang positif berarti masyarakat sudah tidak ragu ragu was was terhadap natal,” tegasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak umat kristiani di seluruh pelosok negeri untuk memberikan contoh keberagaman kepada dunia.

"Kita ingin terus memberi contoh pada dunia bahwa keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak terhindarkan. Perbedaan agama, perbedaan pandangan itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini," kata Presiden saat Perayaan Natal Nasional di Graha Bethany Surabaya.

Tetapi, lanjut Jokowi, pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah pilihan baik yang diajarkan Tuhan kepada kita yang harus diperjuangkan dan harus ditumbuhsuburkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

"Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat yang ditandai krisis pangan, yang ditandai krisis ekonomi ditandai perselisihan antarbangsa, bahkan ditandai dengan peperangan kita harus ingat dan waspada orang Jawa menyampaikan eling lan waspodo," katanya.

Menurut Presiden perselisihan apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban, sebaliknya persatuan kerukunan memungkinkan untuk bisa menapaki kemajuan kemajuan.

"Kita bangsa Indonesia sungguh beruntung mampu menjaga toleransi dalam keberagaman dalam kemajemukan. Kita juga mampu menjaga persatuan di tengah kebhinnekaan, kita mampu menjaga Bhinneka Tunggal Ika kita bersyukur memiliki Pancasila," katanya.

Jokowi mengingatkan negara Indonesia adalah negara besar dan sangat beragam karena memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.

"Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir 85 persen daerah di seluruh tanah air saya kunjungi kurang 15 persen dan saya akan selesaikan nanti di tahun 2024," ujarnya.


ikuti update rmoljatim di google news