Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama keluarga berziarah ke makam ayahandanya Drs Rasyid Baswedan, di komplek makam Universitas Islam Indonesia (UII), Kaliurang, Yogyakarta, padaa Senin (1/1).
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Gagal Pengaruhi Publik, Retorika Anies Dinilai Sebagai Sekedar 'Omon-omon'
Seusai mengirimkan doa dan tabur bunga, Anies menceritakan bahwa ayahandanya itu selama 36 tahun mengabdi menjadi dosen di UII.
"Ayahanda ini dimakamkan di salah satu makam pertama di UII," cerita Anies yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu lantas mengungkap pesan terakhir ayahandanya yang relevan dengan amanah besar yang sedang diembannya saat ini.
"Saya ingat di bulan September 2013, pesan terakhir ayahanda, dalam diskusi di rumah pada malam-malam terakhir, kalau mau hidup nyaman di rumah saja, tidak usah mengikuti macam-macam," tutur Anies.
"Tapi kalau mau terlibat di masyarakat, jangan pernah khawatir dengan apa yang dikatakan orang," sambung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Pesan itu pun dibenarkan oleh ibunda Anies, Prof Aliyah yang juga ikut berziarah.
"Bapak waktu itu sedang sakit tapi berpesan kalau mau berjuang jangan takut dengan kata orang," tukas Prof. Aliyah.
Rasyid Baswedan adalah Pembantu Rektor II UII 1990-1994, Dekan FE UII 1978-1980, dan Dosen FE UII 1967-2003. Rasyid lahir di Kudus 21 September 1934 dan wafat di Yogyakarta pada 13 September 2013.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat