Prof Awik Puji Dyah Nurhayati Teliti Obat Baru Antikanker dari Spons Laut Indonesia

Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati menunjukkan hasil risetnya mengenai pengembangan obat baru antikanker dari bahan spons laut/Ist
Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati menunjukkan hasil risetnya mengenai pengembangan obat baru antikanker dari bahan spons laut/Ist

Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati mencoba meneliti obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia.


Penelitian ini dilakukan berangkat dari keperihatinan mengingat penyakit kanker merupakan salah satu dari lima jenis penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Prof Awik menerangkan, Indonesia sebagai negara yang 70 persen wilayahnya adalah perairan memiliki tingkat biodiversitas yang sangat tinggi. Atas hal tersebut, pemanfaatan sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker.

"Salah satunya dari spons laut," kata guru besar bidang ilmu biologi kanker dan imunologi ini dalam keterangan tertulisnya diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (4/1).

Spons merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 – 6.000 jenis. Dengan berlimpahnya spesies tersebut, juga ditemukan bahwa spons dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme laut yang bisa menghasilkan metabolit sekunder yang tinggi serta memiliki kemampuan untuk mensintesis bermacam-macam komponen organik.

“Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” papar dosen penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya pada tahun 2019 ini.

Adapun dalam penerapannya, Prof Awik menggunakan metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor.

Tak hanya itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi aspek terpenting dalam pengembangan riset ini. “Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” jelasnya.

Lebih lanjut, imbuh Awik, dalam proses penelitiannya telah dilakukan berbagai macam uji yaitu, in vitro, in vivo, hingga uji in silico. “Sampai tahap uji in vivo, kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” ungkap ibu tiga anak tersebut.

Dengan adanya inovasi riset keilmuan yang berhasil dirancangnya, Awik berharap agar pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan.

“Tak hanya itu, saya berharap agar penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” pungkasnya.