SBY Berharap Ulama dan Tokoh Agama Tidak berselisih karena Urusan Politik

Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yughoyono
Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yughoyono

Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yughoyono berharap para alim dan Ulama serta tokoh agama untuk menempatkan dirinya secara pas dan tidak berlebihan. Terutama di tahun politik 2024 saat ini. 


"Ulama dan tokoh agama haruslah berada di tempat dan posisi yang pas ketika berpolitik agar tidak membingungkan ummat," kata SBY saat menghadiri acara Silaturahmi SBY Dengan Ulama  dan  Tokoh Masyarakat Lumajang di Pondok Pesantren Roudlotul Ma'rifat pimpinan KH Ahmad Umar Faruq , Sabtu (27)1/2024).

Pernyataan SBY ini , menjawab pertanyaan salah satu Tokoh agama yang juga ulama Lumajang Sofi Abdullah yang mangaku prihatin dengan perpecahan antar tokoh agama ditahun politik saat ini. 

"Kenapa pada saat Bapak SBY jadi Presiden Para Ulama, Habaib, dan Kyai bersatu padu. Akan tetapi kenapa akhir-akhir ini para ulama, Para Habaib dan Kyai terpecah belah,"  tanya Kyai Sofi.

Menurut SBY  Seorang habaib , ulama, sebagai pemimpin ummat, pemimpin ponpes adalah  warga negara yang punya hak politik  namun harus saling menghargai, "Seperti dalam pemilu  saat ini  Para Ulama punya hak politik yang bisa memilih , bisa dipilih ataupun peran yang lain sebagai warga negara Indonesia. Namun menurut saya tidak harus beda pandangan, tidak harus berselisih. Apalagi berjarak. Kasihan ummat,"  kata SBY. 

Karenanya SBY berharap para Ulama, Habaib, tokoh agama yang ada di Indonesia bisa tetap merajut kebersamaan untuk Indonesia yang damai, "Dari ponpes Roudlatul Ma'rifat Lumajang saya berharap (ulama dan para tokoh agama) tetap bisa dirajut kedekatan kebersamaan, persahabatan, sebagai sesama pemimpin ummat," lanjutnya. 

Lebih jauh SBY meminta agar para tokoh ummat ini bisa memisahkan mana kewajiban sebagai warga negara, untuk menyukseskan pemilihan umum, untuk berada di dunia politik. Dan mana peran para ulama sebagai pemimpin ummat. 

"Menurut saya bisa , asalkan pas, tidak melebihi batas ketika berpolitik menjalankan amanahnya sebagai warga negara,," tambahnya.

SBY mengingatkan Pemilu hanya 1 kali dalam 5 tahun, "Itupun hanya 3 bulan. Selebihnya 4 tahun lebih jalankan tugas sbg warga negara atau sebagai aparat," tuturnya.

Indonesia adalah negara majemuk oleh karenanya SBY selalu menjaga hubungan baik dengan tokoh - tokoh agama manapun, "Alhamdulillah hubungan kami selalu baik dan saling menghormati, sampai saat ini," katanya.

Selain pertanyaan  dari para ulama dan tokoh agama, dalam acara yang dikemas dengan tanya jawab, SBY juga mendapatkan pertanyaan dari sejumlah perwakilan masyarakat  yaitu dari para pun UMKM, Para Petani dan Sejumlah Purnawirawan TNI. Masalah Pupuk, kemudahan mendapatkan modal dan Pendidikan murah bagi anak purnawirawan menjadi pesan untuk diperjuangkan.

"Saya berpesan kepada yang akan menjadi presiden nanti, utamakan dulu kesejahteraan rakyat , baru yang lainnya. Agar daya beli masyarakat baik, ekonomi jalan," pungkasnya.

Sementara itu KH Ahmad Umar Faruq dalam sambutannya mengaku bahagia Pondok nya di datangi oleh SBY, "Kami bangga , dan mendoakan semoga Pak SBY Bapak kita selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT,"  kata Gus Mamat. 

Hadir dalam acara tersebut sejumlah ulama dan Tokoh masyarakat, Caleg DPR RI Dapil Lumajang Jember Renanda Bachtar, sekretaris DPD Partai Demokrat Reno Zulkarnaen. Usai mengikuti acara SBY langsung meneruskan agendanya ke Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan dan Kota Malang.