Pj Wali Kota Malang Gerakkan Budidaya Ikan untuk Tekan Stunting hingga Kemiskinan 

Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat menjadi narasumber Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (Kolam Terpal) dan Sarana Prasarana/RMOLJatim
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat menjadi narasumber Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (Kolam Terpal) dan Sarana Prasarana/RMOLJatim

Pejabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menggerakkan budidaya ikan air tawar (Kolam Terpal) untuk menekan inflasi hingga kemiskinan di Kota Malang. 


Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (Kolam Terpal) dan Sarana Prasarana yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di salah satu hotel, Senin (5/2). 

"Dengan adanya budidaya ikan tawar ini, akan bisa menekan angka inflasi dan itu juga berkaitan dengan pencegahan stunting di Kota Malang. Karena gizi dari ikan itu cukup baik. Maka dari itu, pelatihan ini sangat penting dilakukan guna meningkatkan produktivitas ikan di Kota Malang," ujarnya. 

Dalam hal ini, para peserta juga diberikan bantuan benih ikan. Diharapkan agar masyarakat mandiri, sehingga mampu menekan angka kemiskinan.

"Diberikan bantuan tersebut juga dapat menekan angka kemiskinan di Kota Malang. Diadakan pelatihan itu, tujuannya masyarakat dapat meningkatkan keterampilan untuk membudidayakan ikan," terang Wahyu. 

Masih kata Wahyu, apabila masyarakat sudah terampil dalam membudidaya ikan, maka dapat meningkatkan produksi budidaya ikan yang ada di Kota Malang. Meskipun ada keterbatasan lahan.

"Apabila ini sudah dilaksanakan nanti akan ada peningkatan kualitas keterampilan dari pembudidaya ikan tawar ini. Jadi walaupun keterbatasan lahan, mereka bisa menggunakan kolam terpal ini,” paparnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan bahwa dalam pelatihan tersebut mengajak 99 orang dari lima kecamatan yang ada di Kota Malang. 

Ia juga menyatakan, peserta yang mengikuti pelatihan, akan memperoleh satu set kolam terpal, air rotor kolam, serok, jaring, 1000 ekor benih ikan, pakan dan termasuk probiotik untuk menjaga kesehatan benih ikan.  

"Kolam itu berdiameter kurang lebih sekitar dua meter, dengan kedalaman kurang lebih satu meter," ungkapnya. 

Kemudian Slamet juga menuturkan, kegiatan pelatihan itu akan berlangsung dalam satu hari full. Selanjutnya akan terus diberikan pendampingan dalam rangka pelaksanaan budidayanya. 

"Nanti akan dilakukan evaluasi perkembangan benih ikan tersebut. Melalui group Whatsapp yang kami buat. Sehingga kami bisa memantaunya. Bahkan, beberapa penyuluh perikanan juga akan melakukan tinjauan lokasi kolam terpal tersebut," pungkasnya.[adv]