Pakar Hukum Tata Negara Tanggapi Dirty Vote, Hanya Berisi Asumsi Pembuat Film

Dr. Radian Syam, SH., MH/ ist
Dr. Radian Syam, SH., MH/ ist

Kemunculan film Dirty Vote membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Film yang diduga ditayangkan pada saat masa tenang pemilu ini membuat pro dan kontra di kalangan masyarakat.


Hal ini ditanggapi langsung oleh Pakar Hukum Tata Negara Dr. Radian Syam, SH., MH. Ia menilai rilis film ini disaat masa tenang pemilu 11-13 Februari dianggap kurang tepat.

Ia mengungkapkan, memang setiap setiap warga negara dijamin kebebasannya dalam berpendapat oleh konstitusi. Namun, ia juga mengingatkan masa tenang pemilu selama tiga hari ini apapun itu jangan diisi dengan kepentingan-kepentingan politik. "Jangan sampai kepentingan ini bertujuan mendiskreditkan atau menyudutkan suatu kelompok," katanya.

Direktur Eksekutif Indigo Network ini juga mengomentari isi film Dirty Vote yang beberapa hari lalu dirilis. Ia berpandangan film berdurasi hampir dua jam ini hanya berisi asumsi dari si pembuat film dokumenter tersebut. "Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi pemilih yang cerdas," ujarnya.

Ia menambahkan, diera serba digital saat ini, alangkah baiknya masyarakat melakukan proses tabayyun. Proses dimaksudkan, masyarakat harus cek dan ricek terlebih dahulu terkait informasi yang didapat. Sehingga masyarakat tahu apakah ini merupakan fakta, atau hasutan, bahkan cenderung ke fitnah. 

"Mati kita menjaga akal sehat, menjaga kerukunan, demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia untuk lima tahun ke depan," pungkasnya.