Sebanyak 22 wilayah di Jawa Timur mengalami kekeringan kritis karena musim kemarau berkepanjangan. Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto pada Senin (1/10/2023).
- BPBD Jatim Diminta Pasang EWS Di Lokasi Rawan Bencana
- Waspadai Gempa Susulan di Bawean, BPBD Jatim Siapkan Tenda Darurat Di Pengungsian
- BPBD Jatim Catat 17 Kali Gempa Susulan Di Tuban, 2 Rumah Dan Satu Sekolah Rusak
Menurut dia, di wilayah tersebut, warga mulai mengalami kesulitan air bersih, karena sumber air telah mongering.
“Sampai saat ini masih 22 wilayah yang mengalami kekeringan kritis di Jawa Timur,” katanya.
Dari data yang dihimpun, wilayah yang memgalami kekeringan kritis itu antara lain kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Jombang, Mojokerto, Nganjuk, Madiun, Lamongan dan Tuban.
Selain kekurangan air bersih, lahan pertanian di wilayah tersebut juga terancam gagal panen atau fuso dan merugikan para petani.
Dikatakan Gatot, untuk mengantisipasi kondisi itu, pihaknya telah melakukan droping air bersih ke beberapa titik, sebagai kebutuhan air warga sehari-hari.
Beberapa instansi di Pemprov Jatim telah dikerahkan, agar warga tidak kekurangan air bersih dan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Gatot menambahkan, selain melakukan droping air bersih, pihaknya juga berencana melakukan pengeboran sumur di beberapa titik, untuk menemukan sumber air baru.
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
- Gala Dinner Peringatan Hari Otoda ke-28, Pj Gubernur Adhy Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Dukung Ekonomi Hijau
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024