38 Pejabat Pemkab Probolinggo Dimutasi

Sebanyak 38 orang Pejabat Administrator (Eselon III) dan Pejabat Pengawas (Eselon IV) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.


Pejabat struktural yang dimutasi terdiri dari 15 orang Pejabat Administrator (Eselon III) dan 23 orang Pejabat Pengawas (Eselon IV) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Penandatanganan berita acara pengambilan sumpah dan pelantikan diwakili oleh Moh. Syarifuddin selaku Camat Leces disaksikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Tutug Edi Utomo dan Asisten Administrasi Umum Abdul Halim. Sementara Pakta Integritas secara simbolis diwakili oleh Nur Rachmad Sholeh selaku Sekretaris Kecamatan Krucil.

Sedangkan serah terima jabatan diwakili oleh Heri Mulyadi kepada Hari Kriswanto sebagai Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan. Selanjutnya Heri Mulyadi akan menjabat sebagai Kabag Umum. Kemudian dilakukan pula penyematan tanda jabatan Camat oleh Bupati Tantri kepada Mudjito sebagai Camat Maron dan Siti Mu’alimah sebagai Camat Dringu.

Tantri menegaskan, jika pejabat sebelumnya telah melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, maka penerusnya dan penggantinya berkewajiban untuk mempertahankan dan menaikkan prestasi itu.

“Rugi kiranya masyarakat jika kemudian pergantian pejabat sama saja dengan pejabat yang sebelumnya. Prestasinya dan kinerjanya turun atau semakin buruk. Jika ini terjadi, berarti Bupati salah memilih orang yang ditetapkan pada jabatan tersebut,” jelasnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim Jum'at (19/06) siang.

Menurut Tantri, kalau ASN Kabupaten Probolinggo terkait dengan kondisi hari ini pandemi COVID-19 memang memaksa semuanya untuk bersabar karena Allah tidak akan mungkin memberikan sebuah cobaan tanpa alasan dan tanpa hikmah.

“Saya ingin titipkan pada semuanya yang baru maupun yang bergeser, termasuk seluruh pejabat karena tentu pejabat dan seluruh ASN adalah contoh dan tauladan bagi masyarakat. Pahamkan masyarakat dan jangan kemudian menakut-nakuti tetapi bagaimana rakyat paham protokol kesehatan yang harus dilalui dan apa yang harus dilakukan manakala ada sesuatu yang terjadi baik didirinya, keluarga maupun lingkungannya,” tambahnya.

Tidak lupa Bupati Tantri meminta ASN agar selalu memegang kepercayaan dan amanah rakyat ini dengan sebaik-baiknya dengan bekerja amanah dan profesional serta meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergi lintas sektor.

“Karena pada prinsipnya manusia itu tidak ada yang sempurna. Dalam konteks bekerja pemikiran 1 orang dibandingkan dengan pemikiran banyak orang Insya Allah akan lebih disempurnakan pemikiran orang banyak,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news