Ada risiko besar di balik bergabungnya Partai Gerindra ke koalisi pemerintahan.
- Curhat Persoalan Desa, Rombongan Kades Di Kediri Datangi Rumah Anggota DPRD Jatim
- KPU Jangan Anggap Sepele Peretasan Data Pemilih
- Mahfud MD Berbagi Kisah Haru Pandemi Covid-19
"Resistensi karena jatah kursi yang seharusnya mereka (parpol pendukung) dapatkan justru harus dibagikan ke Gerindra, sehingga wajar muncul keretakan di parpol koalisi pendukung Jokowi," jelas Arif dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/10).
Selain itu, lanjut Arif, merapatnya Gerindra ke lingkaran penguasa tentu menjadi alarm bagi oposisi. Kekuatan penyeimbang di parlemen akan makin lemah.
Sebab dengan bergabungnya Gerindra, praktis partai politik oposisi tinggal PKS dan PAN.
"Kekuatan penyeimbang tidak memiliki daya tawar politik yang kuat jika misalnya melakukan koreksi kebijakan. Sehingga (peran mereka) akan kurang signifikan," tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Presidium KAMI Duga HP Syahganda Cs Diretas Sebelum Penangkapan
- 842 Bacaleg DPRD Jember dari 18 Parpol Terancam Gugur
- Jokowi Sebut Ada 28 Negara Jadi Pasien IMF