Adanya salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor pelayanan Kecamatan Tandes Surabaya meninggal diduga terinfeksi virus corona atau vovid-19.
- Seribu Lebih Mitra Grab di Surabaya Ikuti Keseruan HAJATAN Akhir Tahun
- Wali Kota Eri Terjunkan Inspektorat, Temukan Fakta Keterlibatan Petugas Dishub Surabaya Soal Tarif Parkir Mobil Rp35 Ribu
- Pemkot Surabaya Launching Program Merdeka Belajar di Kampus Merdeka
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya menerapkan protap kesehatan sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi covid-19.
Caranya dengan menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah terhadap seluruh pegawai dilingkungan Kecamatan Tandes dan Kelurahan Balongsari selama 14 hari. Penerapan WFH ini dimulai hari ini, Rabu (15/4) hingga Rabu (29/4).
"Jadi mereka bekerja dari rumah. Karena memang ada salah satu dari karyawan Kecamatan Tandes yang meninggal dunia," kata Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Rabu (15/4).
Menurutnya, sebelumnya ASN yang meninggal dunia itu memang mengalami sakit.
Namun, karena meninggalnya dalam situasi pandemi Covid-19, maka protap kesehatan diterapkan. Sehingga untuk aktivitas pelayanan di Kecamatan Tandes sementara waktu dikerjakan dari rumah.
"Sambil menunggu hasil tes swab yang dilakukan," katanya.
Ia menjelaskan, jika tes swab dari rumah sakit hasilnya negatif, maka proses pelayanan di kantor kecamatan tersebut kembali normal.
Akan tetapi, jika hasilnya berbeda, maka ke depan akan dilakukan isolasi mandiri sekaligus melakukan pengecekan seperti rapid test kepada para karyawan.
"Kita intinya mengantisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komuikasi dan Informatika Kota Surabaya ini juga menyatakan, bagi warga yang ingin mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan bisa melalui KLAMPID (www.klampid.disdukcapilsurabaya.id). Sedangkan untuk proses perizinan, bisa melalui Surabaya Single Window (SSW) di laman https://ssw.surabaya.go.id.
"Artinya proses pelayanan kita harapkan tidak terganggu. Untuk ke depan akan kita informasikan kembali ke warga," tuturnya.
Fikser menambahkan, nantinya setelah hasil tes swab keluar pihaknya akan kembali melakukan analisa.
Meski begitu, ia memastikan bahwa penerapan protap kesehatan sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19.
"Ini kan antisipasi, sambil kita melakukan tracing jejak perjalanan beliau beberapa waktu lalu," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ternyata Akidi Tio Sudah Kumpulkan Donasi Rp 2 T Sejak Lama, Berwasiat Agar Diberikan ke Masyarakat Saat Masa Sulit
- Launching Program Penguatan Modal UMKM Baznas se-Jatim, Pj. Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Kemiskinan dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Resmi Dikukuhkan, Baret Rescue Nasdem Siap Diterjunkan Untuk Tanggap Bencana