Semakin mendekati waktu pemilihan kepala daerah serentak 2024, tensi politik makin naik. Hal ini menyusul unggahan informasi yang provokatif menyudutkan salah satu pasangan calon (Paslon) di Jember. Satu diantaranya dilakukan akun tiktok @fawaituntukjember, yang diduga menyebarkan informasi hoax dan mengandung ujaran kebencian. Akun tersebut mengadu domba dengan menuduh PKI.
- KPU Jember: Gus Fawaid-Djoko Kalahkan Petahana
- Hasil Hitung Cepat Gus Fawait Unggul Atas Petahana, Minta Pendukungnya Tidak Lengah
- Puluhan Pemilih yang Sudah Meninggal Dunia di Jember Dapat Undangan Mencoblos Pilkada Serentak 2024
Karena itu Pendukung Gus Fawait yang tergabung dalam Aliansi Santri untuk Harmoni Jember, yang dipimpin Mahatir Muhammad dan Gus Abu Yazid Merdeka, melaporkan akun tiktok bernama @fawaituntukjember tersebut ke Bawaslu Kabupaten Jember. Dalam akun dengan gambar Paslon nomor urut 2, Gus Fawait - Djoko, memuat konten dengan narasi "Jih Hendy dan Gus Firjaun adalah PKI".
"Kami mewakili ratusan elemen santri merasa terpanggil dan resah atas adanya penyebaran meme atau informasi yang sangat provokatif dan berpotensi mengadu domba masyarakat di akar rumput," ucap Mahatir Muhammad, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (31/10).
Dijelaskan Mahatir, bahwa Gus Fawait dan Gus Firjaun adalah guru masyarakat Jember. Adanya meme tersebut berpotensi membenturkan masyarakat akar rumput terutama komunitas pesantren.
"Kami sudah melaporkan akun tersebut ke sentra Gakumdu, Bawaslu Jember," terangnya.
Menurutnya, bahwa meme dan narasi dalam akun tersebut sangat memecah belah masyarakat Jember dan merugikan pasangan calon Gus Fawait-Djoko yang difitnah seolah-olah Paslon nomor urut dua yang membuat meme tersebut.
Mahathir sangat yakin tidak mungkin Gus Fawait memerintahkan melakukan hal tersebut, sebaliknya Gus Firjaun juga tidak akan melakukan hal demikian.
Pihaknya, lanjut Mahatir, sudah menyampaikan dengan detail kronologis kejadian. Pihaknya melakukan langkah cepat melaporkan kasus itu, agar mata rantai penyebar meme hoaks tersebut cepat terungkap dan mudah ditracking. Sebab, akunnya masih baru.
Senada disampaikan Gus Abu Yazid Merdeka, yang ikut mendampingi laporan itu. Dia mengungkapkan bahwa paslon nomor urut 02, Fawait-Djoko adalah pihak yang paling dirugikan.
"Tindakan ini sudah tidak bermoral dan mencederai proses demokrasi dalam gelaran Pilkada Jember serentak 2024," katanya.
Karena itu Gus Yazid mendesak APH untuk menindak siapapun yang membuat konten ini, meskipun jika pembuatnya tim 01 maupun 02. Karena sudah memancing konflik dan kegaduhan masyarakat ditingkat bawah.
Adanya konten yang dinilai framing negatif itu, lanjut Skretaris DPC PPP Jember ini, dikhawatirkan meresahkan masyarakat dan mengacaukan harmoni di masyarakat.
"Gus Fawaid itu tokoh agama, yang punya akar rumput, kuat. Demikian juga Gus Firjaun, sama. Ini kita menghindari clash (bentrokan) di akar rumput," terangnya.
Sementara itu, Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Jember, Devi Aulia Rahim mengatakan masih akan mendalami laporan yang disampaikan.
"Laporannya sudah kami terima. Kalau materinya sementara kami lihat agak sama. Ya soal pidato itu. Masih kami dalami," jelas Devi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Jember: Gus Fawaid-Djoko Kalahkan Petahana
- Hasil Hitung Cepat Gus Fawait Unggul Atas Petahana, Minta Pendukungnya Tidak Lengah
- Puluhan Pemilih yang Sudah Meninggal Dunia di Jember Dapat Undangan Mencoblos Pilkada Serentak 2024