RMOLBanten. Keputusan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto
lompat dari Partai Golkar ke Partai Berkarya tidak perlu
dibesar-besarkan. Politikus loncat partai hal yang biasa terjadi dalam dinamika politik di Indonesia.
- Pemkot Surabaya Pastikan Segera Gelontorkan Dana Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo
- Musancab PPP Bondowoso Dapil 4, Syaiful Bahri Siapkan Kader Militan
- Kejari Ponorogo Segel Tanah Kas Desa Jenangan Untuk Barang Bukti
"Kita melihatnya bukan sesuatu yang luar biasa. Apalagi era politik di 'zaman now' ini, sebagai dinamika politik," ujar Agung.
Agung menekankan bahwa kepindahan Titiek ke partai yang dipimpin adiknya, Tomy Soeharto, tidak akan berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Golkar jelang Pemilu 2019.
"Elektabiltas Golkar tidak terpengaruh," tegasnya.
Menurut dia, selama ini sosok dan pribadi Titiek tidak terlalu menonjol dalam mendongkrak elektabilitas partai.
"Elektabiltas itu harus kerja secara komperhensif, tidak bisa satu demi satu. Jadi, saya kira ke depan tidak perlu khawatir. Kita tetap bersatu," jelasnya.
Sekalipun Titiek adalah putri dari mendiang Soeharto, sang pendiri Golkar yang juga Presiden ke-2 RI, Agung tegaskan bahwa nilai kekaryaan yang diajarkan Soeharto tidak akan pernah hilang dengan kepindahan Titiek.
"Meskipun dia anak biologis Pak Harto tapi Golkar ini tetap kami bina, tetap kami rawat, karena ini buah ideologis Pak Harto," pungkasnya. [ald]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Aktivis Tuding KPU Bangkalan Luluskan Calon Anggota PPK Titipan Politisi
- RMOLVote Capres 2024: AHY Pepet Anies
- Mantan Wakil BIN jadi Pilihan Alternatif Ketum NU