Laju petahana Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Musyawarah Nasional (Munas) Golkar akan tanpa hambatan. Hal ini seiring pesaingnya, Bambang Soesatyo resmi menyatakan mundur dari bursa pencalonan.
- Bappenas: IKN Nusantara Menggeser Sentra Perekonomian agar Lebih Merata
- Jalan Sehat SAE, Mas Ibin Komitmen Tingkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat Kota Blitar
- Jokowi Harus Tegas Tolak Pemilu Ditunda, Jangan Pura-pura Tidak Tahu
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, Airlangga harus mendapat pendamping yang mempunyai rekam jejak mumpuni.
Sosok tersebut juga harus mampu bekerja dengan akselarasi tinggi, energik, kreatif, inovatif, dan berani menjadi garda terdepan menegakkan perjuangan partai.
"Tentu juga yang tak kalah pentingnya harus sosok yang membuat Airlangga merasa nyaman bersamanya lima tahun ke depan,†terangnya kepada wartawan, Rabu (4/12).
Sekjen juga harus merupakan sosok yang akan memegang tongkat estafet di 2024 mendatang. Seperti Ketum, Sekjen pun harus mencerminkan sosok perubahan dalam tubuh partai yang didominasi warna kuning ini, agar bisa memenangkan setiap momen politik.
Adapun sosok yang memenuhi kriteria tersebut adalah Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia. Pelaksana tugas (Plt) Ketua Golkar Sumatera Utara itu, sambung Emrus, merupakan anak muda yang visioner dan berani secara tegas menolak jika ada kader yang diduga melakukan tindak pidana korupsi.
"Doli juga seorang aktivis. Ia punya nyali luar biasa menolak dan melawan praktik korupsi yang dilakukan oleh Setya Novanto yang masih menjabat ketum partai saat itu,†ujar Emrus memberi penilaian pada mantan ketum PP AMPG tersebut.
Loyalitas Doli, sambungnya, tidak perlu diragukan. Sebab mantan ketum KNPI itu adalah sosok yang merayap dari bawah di Golkar.
"Dia menguasai betul seluk beluk dinamika politik di internal Golkar,†tutupnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kader Golkar Yang Layak Diusulkan Di Pilgub Jatim: Ada Blegur, Sahat Dan Sarmuji
- Hasyim Asyari Tidak Masuk Kamus Sejarah, Dema PTKIN Se-Indonesia Tuntut Nadiem Dicopot
- Puan Maharani Ajak Jusuf Kalla Dukung Tokoh Perempuan