Presiden Joko Widodo diingatkan agar tidak gegabah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kandidat Kepala Badan Otoritas Ibukota Negara (IKN).
- Minta Dukungan NU, Dubes Ukraina Temui Gus Yahya
- Sejenak di Rapimnas Golkar, Gibran Bertolak ke Cikeas
- Negara Masih Punya Utang ke Guru Honorer, Rekrutmen Satu Juta Guru P3K Bukan Solusi
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/3).
"Menjadikan Ahok sebagai gubernur ibukota baru adalah langkah yang gegabah," ujar Ubedilah Badrun.
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mengurai bahwa Ahok merupakan sosok yang memiliki banyak masalah saat memimpin DKI Jakarta.
Jantung kota Jakarta pernah memutih dipadati oleh umat Islam yang mengecam penistaan agama oleh Ahok.
Tidak hanya itu, masih banyak lagi kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ahok, tapi belum diproses oleh penegak hukum.
“Jadi bukan karena Ahok tidak mampu, tetapi lebih dari itu. Bahwa Ahok adalah bagian dari masa lalu yang bermasalah dalam memimpin DKI Jakarta," pungkas Ubedilah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sebanyak 76 Persen Mahasiswa Menyebut Efektif Kuliah Daring Selama Pandemi
- PAN Rugi Besar Jika Tak Dukung Muhadjir Sebagai Cawapres 2024
- Perekat Nusantara Nilai Ada Upaya Melemahkan Penyelidikan Formula E