Politik dinasti yang belakangan ramai diperdebatkan di ruang demokrasi di Indonesia adalah satu hal yang memang "direncanakan" untuk terjadi.
- Umat Katolik Gereja St. Paulus Sidoarjo Bersama Forum Kebangsaan Gelar Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud
- Demokrat Usulkan Nama Emil Dardak Ke Pilgub DKI
- Konflik Agraria Bisa Terselesaikan Jika Kementerian ATR Fokus
Fenomena lain yang terjadi di Indonesia adalah kartelisasi politik. Dijelaskan Ambardi, politik dinasti dan kartelisasi politik adalah dua hal yang berbeda.
"Bedanya antara oligarki dengan dinasti itu, kalau dinasti itu dilakukan pribadi-pribadi. Tapi kalau oligarki itu (dilakukan) partai politik," jelasnya.
Meski begitu, kata dia, politik dinasti yang ada saat ini memang saling berkaitan dengan fenomena kartelisasi politik oleh partai-partai politik besar.
"Munculnya politik dinasti itu bisa memudahkan kartel politik bergerak. Setidaknya dengan dinasti, langkah kartelisasi partai lebih mudah tercapai," pungkasnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masyarakat Diminta Tak Panik Soal Omicron, Fadli Zon Nilai yang Bikin Panik Itu Saat Diumumkan Karantina Jadi 7 Hari
- Interpelasi PSI Dicurigai untuk Menjegal Anies Maju Pilpres 2024
- SNI: UU Ciptaker Ciptakan Pertarungan Tidak Sehat Antara Nelayan dan Korporasi