RMOLBanten. Penggunaan Alquran sebagai barang bukti kasus terorism merupakan suatu tindakan yang bodoh.
- Hadir di Konsolidasi Pemenangan Khofifah-Emil PKS Jatim, Khofifah: Komitmen PKS Luar Biasa!
- Satpol PP Surabaya bersama Panwascam Masifkan Penertiban APK yang Tak Sesuai Ketentuan
- Percepat Distribusi Logistik Pemilu, KPU Gandeng BUMN
"Janganlah bertindak bodoh, kita tidak sedang berhadapan dengan kitab suci, kita tidak sedang berhadapan dengan agama, kita berhadapan dengan orang sakit orang sesat, orang berbahaya yang harus ditindak dengan tindakan keras," kata Mardani, di Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).
Kata dia, jika Alquran masuk dalam kategori barang bukti kegiatan teroris, maka itu berarti menuduh bahwa semua masjid yang ada di tanah air juga terindikasi terorisme.
Sejumlah pihak kecewa lantaran polisi menjadikan Alquran sebagai barang bukti kejahatan itu. Bahkan mengundang reaksi sebagaimana tertuang dalam petisi bertajuk Alquran Bukan Barang Bukti Kejahatan†di laman situs change.org pada Kamis (17/5) kemarin.
Petisi yang dibuat oleh akun bernama Umat Islam ini sudah ditandatangani lebih dari 1.800 orang. Petisi itu ditujukan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Komnas HAM, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kejaksaan Agung.
Sementara itu, Mabes Polri telah mengklarifikasi soal adanya petisi tersebut. Karo Penmas Div Humas Mabes Polri Kombes Pol. M. Iqbal menyebut bahwa pihaknya tidak pernah menjadikan Alquran sebagai barang bukti kejahatan.
"Kami tidak pernah memberi label kitab suci Alquran sebagai barang bukti kejahatan," kata kepada wartawan, Sabtu (19/5).
Jelas Iqbal, 90 persen penyidik di Densus 88 Polri adalah muslim dan Kadensus Irjen Pol. M. Syafii pun sangat taat ibadah.
"Mereka paham betapa sensitifnya soal aqidah, apalagi tentang kitab suci Alquran," ungkap Iqbal.
Dengan demikian, para penyidik sangat paham bahwa tidak ada hubungannya antara Alquran dengan aksi terorisme.
"Karena aksi teror itu sangat bertentangan dengan isi dan makna yang terkandung dalam Alquran," tutup Iqbal. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prof Noer Soetjipto Heran, Surplus Beras Tapi Harga Mahal Di Pasaran
- Serahkan 7 SK B KWK, Ketua PKS Jatim: Siap All Out Raih Kemenangan Berkah dan Bermartabat
- Sidarto Danusubroto Nilai UU Cipta Kerja Akan Rampingkan Mafia Birokrasi