.Surat Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono ramai diperbincangkan di tengah euforia kampanye akbar Prabowo-Sandi.
Surat itu mulai beredar saat kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin (Minggu, 7/4), memasuki kegiatan salat subuh berjamaah.
- Khofifah Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Antara Kerja Keras dan Do'a Dalam Menjemput Indonesia Emas 2045
- Mengaku Dekat dengan Ketiga Capres, Yenny Wahid masih Pertimbangkan Dukungan
- Airlangga Minta Kader Golkar NTT Dan NTB Jadi Garda Terdepan Bantu Pemulihan Pasca Bencana
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief pun angkat bicara menanggapi beragam komentar miring tentang surat SBY tersebut.
"Baca dengan baik surat itu. Sebaiknya berhati-hati dalam komentar. Kita lebih punya pengalaman bagaimana menarik pemilih Jateng, Jatim dan swing voters," tegas Andi Arief.
"Memangnya kalau Prabowo-Sandi kalah lalu Demokrat untung? Bagaimana logiknya," lanjutnya.
Diakuinya memang politik identitas pernah menang di Jakarta saat Pemilu 1987 dan Pilkada DKI 2017.
"Namun itu hanya fenomena Jakarta. Secara nasional belum pernah menang sejak Pemilu 1955," tegasnya.
Andi Arief melihat kampanye terbuka 02 sejak Sulawesi Selatan sampai Sumatera Barat disambut meriah masyarakat, karena tidak dengan politik identitas.
"Jangan sampai kemenangan yang sudah di depan mata dikalahkan oleh taktik yang keliru. Saatnya inklusif, meluaskan dukungan," kata Andi Arief mengingatkan.
Andi Arief juga menegaskan, Partai Demokrat mendukung penuh kampanye 02 dari awal Makassar sampai terakhir di Padang.
"Juga tetap konsisten mendukung mesti berbeda pendapat dengan konsep kampanye di Jakarta kemarin," tambahnya.
Partai Demokrat sendiri memilih menjadi faksi kerakyatan dalam tubuh koalisi Adil Makmur, meski ada juga faksi keumatan. Faksi ini dipilih Partai Demokrat karena merasa bertanggung jawab kepada rakyat.
Sebagai pimpinan koalisi, Andi Arief berharap Prabowo mau dan mendengarkan semua faksi dalam koalisi.
"Mudah-mudahan konsep "people" dalam arti luas akan jadi tema kampanye di sisa waktu yang ada," demikian mantan staf khusus presiden SBY ini.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggota DPRD Surabaya Diduga Manfaatkan KSH untuk Kepentingan Politik, Parlaiment Watch: Itu Tidak Etis!
- Diingatkan Rizal Ramli, Tokoh Kemerdekaan Indonesia Dikenal Karena Visi dan Integritas, Bukan Pencitraan
- Lawan KLB Illegal, Puluhan Kyai Di Banyuwangi Doakan Dan Dukung Demokrat Dibawah Kepemimpinan AHY