Jelang berakhirnya masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat bertemu dengan Panglima TNI Andika Perkasa. Pertemuannya memunculkan spekulasi ada agenda politik terkait dengan pemilihan presiden (PIlpres) tahun 2024 mendatang.
- Beredar Surat Unpar Wajibkan Mahasiswa Ikut Kuliah Jokowi, yang Bolos Terancam Sanksi Administrasi Akademik
- Tegang dengan China, Pemerintah Diminta Fokus Lindungi 300 Ribu WNI di Taiwan
- Soal Keberadaan Buronan Korupsi, Harusnya Lapor KPK
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, pertemuaan Anies dan Andika ini memiliki beberapa arti. Pertama, Anies tentu berpikir sedang mempersiapkan Cawapres di Pilpres 2024 dari latarbelakang yang kuat, salah satunya militer.
Kata Arifki, posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri apalagi dengan masuknya namanya sebagai Cawapres potensial.
Alasan kedua, Anies dan Andika ini sama-sama alumni kampus Amerika Serikat, pembicaraanya bisa jadi terkait nostalgia atau meminta dukungan Andika jika Anies resmi maju sebagai Cawapres.
Alasan ketiga, ini sinyal kepada lawan-lawan Anies di Pilpres 2024, kalau ia sudah siap terjun membangun kekuatan untuk pencapresannya.
“(Pertemuan Anies-Andika) bisa diartikan, Anies lagi berpamitan dengan Andika. Tetapi, Andika ini kan namanya juga masuk sebagai cawapres. Ya, bisa jadi ini sinyal Anies kepada lawan-lawan politiknya di 2024 kalau ada potensi Anies dan Andika berduet sebagai Capres dan Cawapres”, ujar Arifki seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Duet Anies-Andika tentu memiliki peluang yang besar karena posisi Andika yang saat ini sebagai panglima TNI. Dengan demikian, kolaborasi Sipil-Militernya terwakili.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Andi Arief: Sebetulnya Vaksinnya Ada Atau Tidak?
- Kasus Basarnas Tidak Perlu Terjadi jika Ada Sikap Menteri Pertahanan
- Amankan Kemah Jokowi di IKN, Paspampres Tabur Garam dan Siapkan Anti Bisa Ular