Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono melakukan cek lokasi yang terdampak kekeringan, salah satunya di Ngawi.
- Peduli Sesama, Mantan Wakapolres Kompol Wahyu Donor Darah di PMI Jombang
- Pasar Hewan di Lamongan Kembali Dibuka
- Tak Semua Warga Siap Bayar Parkir via QRIS, Pemkot Surabaya Siapkan Skema Voucher dan Langganan
"Setelah kita pantau dilapangan Ngawi perlu mendapatkan perhatian dampak kekeringan ini. Sudah kita bahas dua minggu sebelumnya bakal melakukan hujan buatan," terang Suban Wahyudiono pada Kantor Berita , Rabu, (21/8).
Modifikasi cuaca tersebut akan difokuskan ke pertanian selain sosial ekonomi lainya. Mengingat jika tidak segera teratasi pertanian di Ngawi terancam gagal panen. Mengingat wilayahnya sebagai lumbungnya pangan di Jawa Timur maupun nasional.
"Secara teknis sudah kita persiapkan untuk hujan buatan ini mengingat Ngawi sebagai satu wilayah penyangga pangan nasional," ulasnya.
Sementara Letjen Doni Monardo Kepala BNPB menjelaskan, dampak kekeringan saat ini sudah meluas. Berdasar catatan pihaknya, ada 1.963 desa di 79 kabupaten yang terdampak. Daerah sebanyak itu tersebar di sepanjang Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, sampai Nusa Tenggara Timur.
Hingga kemarin, BNPB sudah mendapatkan beberapa permohonan dari kepala daerah untuk pembuatan hujan buatan. Terkait wilayah mana yang akan segera diguyuri dengan hujan buatan, jenderal bintang tiga itu belum bisa memastikan. Sebab, teknologi modifikasi cuaca sangat bergantung pada cuaca dan ketersediaan awan.[pr/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Salurkan 6000 Paket Beras ke Warga Terdampak Pandemi Covid-19
- Selama Patroli Pengawasan Ramadan, Pemkot Surabaya Lakukan Pendekatan dan Edukasi pada Remaja
- Jadi Sorotan DPRD, Ini Temuan BPK Soal Bansos Malang