Adanya kritik filsuf dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo berbuntut ancaman pelaporan polisi oleh Politisi PDIP Junimart Girsang.
- Kasus Ismail Bolong Jalan di Tempat, Diduga Polri Tersandera
- Kunjungi PLTSa Benowo, Wakil MPR Sebut Inovasi Surabaya Layak Diadopsi Daerah Lain
- Aktivis KAMI Se-Jawa Ragukan Kemampuan Pemerintah Tangani Krisis, Rizal Ramli Sarankan Jokowi Mundur
"Yang membedakan kritik dari hinaan pertama-tama adalah orang yang dikritik,†terangnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Dia lantas mengelaborasi bahwa kritik di negeri yang dikuasai penguasa lalim atau sewenang-wenang tidak akan diperhatikan. Sebaliknya, kritik akan disebut sebagai sebuah penghinaan dan pengkritik akan dimusnakan oleh kaki tangan penguasa.
"Bagi tiran, setiap kritik adalah hinaan,†pungkasnya.
Sebelumnya, Rocky dalam Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (3/12) mengurai bahwa Jokowi tidak paham Pancasila.
Menurutnya, jika mantan walikota Solo itu paham, maka kebijakan yang diambil akan menyenangkan rakyat. Bukan justru menaikan iuran BPJS dan merusak lingkungan.
Politisi PDIP Junimart Girsang yang menjadi pembicara sempat naik pitam dan langsung mengutarakan niat untuk melaporkan Rocky ke polisi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Spanduk Kaesang Pangarep Bertebaran di Kota Pahlawan, Eri-Armuji ke DPD PSI Surabaya
- Tahun Baru Islam, Jokowi Lagi-lagi Berdoa agar Indonesia Dijauhkan dari Wabah
- Bos Telkom Menjawab Soal Investasi Rp 6,3 triliun ke GoTo