Indonesia adalah negara republik bukan kerajaan. Indonesia juga menganut sistem demokrasi, di mana kekuasaan diraih melalui mekanisme pemilihan dan bukan warisan dari hubungan darah.
- Banjir Dukungan, Gatot Nurmantyo: KAMI Bertekad Meneruskan Gerakan Moral
- Soal Jabatan Sekdaprov, Pengamat: Gubernur Khofifah Harus Perhatikan Regenerasi ASN Di Pemprov Jatim
- Khofifah Pamer 738 Penghargaan Dan Berhasil Tekan Angka Pengangguran Di Jatim
Penjelasan itu diurai dalam diskusi publik bertema Jokowi Langgengkan Politik Dinasti†di Upnormal Coffee, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (22/12).
"Negara Demokrasi seperti Indonesia, kekuasaan harus melewati sistem yang jalurnya itu telah disiapkan melalui ke partai politikan," ungkap Titi pada Minggu seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL (22/12).
Menurutnya, ada perbedaan makna antara dinasti politik dan keluarga yang berpolitik. Dinasti politik bisa disematkan kepada sebuah keluarga jika ada campur tangan dalam prosedur kepartaian.
Dalam kasus Gibran dan Bobby, keduanya bisa disebut sebagai dinasti politik jika proses pendaftaran di partai sebatas kamuflase.
"Kalau mekanisme kepartaian digeser itu baru persoalan. Tapi yang terjadi sejauh ini Gibran mengikuti proses yang ada, itu bukan dinasti politik,†tegasnya.
Sementara mengenai restu PDIP, Titi yakin tidak akan ada privilege kepada keduanya. Artinya, baik Gibran maupun Bobby sebagai keluarga Jokowi akan turut mengikuti proses penggodokan calon di partai banteng moncong putih.
"Apakah PDIP memberikan privilege itu atau tidak? Saya yakin tidak," tegas Titi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BPOM Sumbang Rp1 Miliar untuk Palestina Lewat Baznas
- Golkar Resmi Dukung Gus Fawait Di Pilbup Jember
- Emak-emak Muda Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Presiden 2024