Beredarnya baliho Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi Kepala Bappeko serta Kepala DKRTH berukuran 2x4 meter bertuliskan frasa "Kampung Berdaya, Warga Berjaya" memantik pro kontra sejumlah kalangan politisi Yos Sudarso.
- Ada Solusi Pengganti Kenaikan PPN 12 Persen
- Hanya Menang Di Lima Daerah Saat Pilkada Serentak, PKB Jatim Perlu Regenerasi Kepemimpinan
- Hambat Laju Inflasi, Wali Kota Eri Cahyadi Maksimalkan Subsidi Transportasi dan Warung TPID
"Akhirnya publik mulai bertanya-tanya bahwa rahasia umum yang selama ini terjadi di Pemkot mengenai hubungan yang kurang harmonis antara walikota dan wakil walikota, ya publik akhirnya bisa membenarkan, oh ternyata benar terjadi disharmonisasi antara walikota dan wakilnya," ujar Toni sapaan akrabnya dikutip Kantor Berita , Kamis (14/11).
Ketua Fraksi Partai Golkar, DPRD Surabaya ini menjelaskan alasan yang cukup sederhana, dirinya bisa meraba-raba bahwa telah terjadi disharmonisasi antara walikota dan wakilnya. Jawabannya, munculnya banner Risma-Eri.
"Karena apa? Karena di baliho tersebut tidak ada foto wakil walikota. Nah, padahal kalau kita melihat sosialisasi program Kabupaten/kota yang lain pasti menampilkan bupati-wakil bupati atau sekda. Nah, ini (baliho Risma-Eri) walikota dan Kepala Bappeko, menurut saya ya kurang pas," tegasnya.
Apalagi tuturnya, saat ini Bursa Pilwali kota Surabaya sudah mulai ramai dibicarakan, bahkan beberapa tokoh mulai sibuk sosialisasi ke bawah, maka munculnya banner tersebut akan sulit sekali dipisahkan dari kepentingan politik.
"Orang kemudian, susah untuk tidak mengkaitkan ini dengan kepentingan Pilwali tahun depan," ujarnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kompolnas Belum Dapat Laporan Data dan Fakta Polri Tak Netral di Pemilu 2024
- PAN: Presiden Boleh Memihak Asal Tak Pakai Fasilitas Negara
- Khofifah, Risma, dan Emil Dardak Jadi Cagub Favorit Milenial Jatim