Bedanya Golkar Dipimpin Setnov Dan Golkar Dipimpin Airlangga

Partai Golkar berhasil melewati masa-masa sulit, berhasil memulihkan stabilitas dan citra organisasi setelah dipimpin Airlangga Hartarto.


Hal ini disampaikan Soeyanto, konsultan politik dari Citra Indonesia (CI) yang banyak menangani Pilkada.

Menurut Soeyanto, Airlangga yang pembawannya santun dapat ngemong dan sangat perhatian ke struktur partai di daerah.

Meskipun perolehan suara Golkar di Pileg 2019 mengalami sedikit penurunan, kondisi internal partai beringin itu kini lebih stabil.
 
"Golkar berhasil memulihkan citranya sebagai partai dengan sejarah besar dan pengalaman panjang di tanah air,” ujarnya dilansir Kantor Berita RMOL, Sabtu (3/8).

Dalam observasi di lapangan, dia menemukan bahwa gaya kepemimpinan Airlangga diterima oleh kader-kader di bawah.

Soeyanto tak menampik bahwa keberhasilan leadership Airlangga di Golkar juga ditopang oleh sumber daya politik melimpah yang dimilikinya.

Selain memiliki logistik yang cukup serta jaringan yang solid, ujarnya, posisi Airlangga sebagai Menteri Perindustrian juga dinilai sebagai salah satu kelebihan. Sebab, Golkar secara tradisional merupakan partai yang tak bisa jauh dari pusat kekuasaan.

Selain diterima oleh internal Golkar, Airlangga juga dinilai bisa membuat ‘nyaman’ Presiden dan koalisi partai pemerintah. Putra Hartarto, mantan Menteri Perindustrian era Orde Baru, itu dinilai bukan tipe politisi yang suka bermanuver atau merepotkan rekan-rekan koalisinya.

"Saya melihat, koalisi Jokowi senang dengan kepemimpinan Airlangga. Publik menyaksikan Golkar sebagai anggota koalisi yang disiplin dan tidak neko-neko,” ujarnya.[aji]
 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news