Pernyataan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) yang mereklamasi dan memberdayakan bekas tambang untuk dijadikan kolam ikan, ditanggapi dingin oleh beberapa pihak. Proses pemulihan dan perbaikan oleh alam mustahil dilakukan dengan cepat dan butuh waktu minimal 15 tahun.
- Kader Demokrat Hartoyo Optimis Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024 Satu Putaran
- Demo BEM SI Menuntut Ketua KPK Mundur Dianggap Tidak Bijak
- MK Tolak Gugatan Sistem Pemilu Tertutup, Denny Indrayana: Alhamdulillah, Informasi Saya Keliru
Menurut Jaya, kadar asam air yang disebabkan oleh penggalian tambang, tidak memungkinkan untuk ikan bisa hidup.
"Jadi, tentang masalah eksplorasi lingkungan sebagai bahan debat capres, Jokowi langsung main beri solusi saja. Dia tidak pelajari data mengenai kerusakan lingkungan akibat lemahnya pengawasan pemerintah terhadap praktek perusakan lingkungan akibat tambang. Secara esensi tidak ada solusi dan upaya preventif untuk persoalan kebijakan eksplorasi lingkiungan," lanjutnya.
Sebagai pemangku kebijakan negara, sambungnya, Presiden Jokowi hendaknya jujur memaparkan data, dan bukan memberikan visi yang tak dilandasi data.
"Malaysia melakukan reklamasi dan rehabilitasi lubang tambang sebagai tempat wisata itu memerlukan waktu 20 tahun. Baru sebagai kolam pemandangan saja. Belum untuk berenang. Apa lagi untuk membudidayakan ikan," lanjut Jaya.
Persoalan yang penting hari ini dihadapi selain kerusakan akibat tambang juga dengan semakin meluasnya lahan areal sawit. Ini, lanjut Jaya Arjuna, adalah masalah masa depan di Indonesia.
"Mulai dari masalah pembukaan dan alih fungsi lahan hutan, penguasaan lahan masyarakat hingga masalah dampak sosial. Ini semua masalah," kata Jaya Arjuna.
"Kan, lucu kalau tau-tau bikin kolam ikan aja, solusinya," tandas dia.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP dan PSI Jangan Mimpi Jatuhkan Anies, Interpelasi Sudah Kandas
- Komisi Tiga Akan Sidak ke Pasar Kawak kota Madiun dan Panggil PUPR
- Syukuran dan Doa Bersama Tim Pemenangan Jombang, Khofifah Pastikan Konsolidasi Berlanjut untuk Bersama Membangun Jatim