Polsek Ajung Kepolisian Resort Jember mengamankan sedikitnya 17 orang pemuda, karena diduga membawa senjata tajam (Sajam) dan mabuk di tempat umum pada tengah malam.
- LIRA Adukan Mafia Pupuk ke Kejaksaan Probolinggo
- Ini Penampakan Para Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J
- Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Berlangsung 7 Jam, Para Tersangka Peragakan 78 Adegan
Mereka diamankan di 3 lokasi berbeda di wilayah Kecamatan, yakni di traffic light Ajung, Persawahan Desa Ajung dan Desa Mangaran Kecamatan Ajung.
"Bukan menangkap, tapi hanya mengamankan belasan pemuda, karena diduga meresahkan masyarakat di malam hari. Mereka kemudian diserahkan ke Mapolres Jember," ucap Kapolsek Ajung, Iptu H. Agus Idham Khalid, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (19/11).
Dia menjelaskan, mereka diamankan Minggu dinihari, berjumlah 17 pemuda, 10 orang diantaranya adalah kelompok pemuda yang membawa sajam, seperti parang celurit dan pisau. Sedangkan 7 orang diantaranya diamankan polisi, karena diduga masih dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Sebanyak 8 orang pemuda diamankan di traffic light Ajung, 2 orang pemuda di Desa Mangaran dan 7 Pemuda di area persawahan Desa Ajung," katanya.
7 orang pemuda itu, lanjut dia, diamankan sekitar Minggu, pukul 01.00 WIB, karena diketahui konsumsi miras di area persawahan Desa Ajung, perbatasan Kelurahan Tegal Besar.
Pengungkapan ini berkat kerjasama dengan masyarakat setempat yang segera melaporkan ke Polsek Ajung atas peristiwa yang meresahkan di desanya.
Diketahui, sebelum 17 pemuda tersebut diamankan, sempat beradar isu di sosial media tentang adanya geng yang menamakan diri Klitih (Keliling Golek Getih). Geng ini, informasinya mengganggu korban, berpapasan di tempat sepi sekitar Kecamatan Ajung.
"Atas laporan warga itu, saya pimpinan sendiri langsung menuju lokasi, hingga pemuda itu, diamankan," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, terkait isi viral "klitih", atau dugaan pelaku pembacokan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Moh. Yamin beberapa waktu lalu, Kapolsek Ajung masih belum bisa memastikan keterlibatan pemuda tersebut. Sebab, dia tidak ikut memeriksa para pemuda tersebut. Usai mengamankan mereka, pihaknya langsung menyerahkan ke Unit PPA Polres Jember. Karena rata-rata mereka adalah anak di bawah umur namun ada yang sudah dewasa.
"Jadi Polres Jember, yang memeriksa mereka," terang Idham.
Adapun para pemuda yang diamankan berasal dari beberapa kecamatan di kabupaten Jember, yakni dari Wilayah Kecamatan Rambipuji, Jenggawah, Ajung, Mumbulsari, Panti.
Mereka ini kumpul di suatu tempat. Umurnya rata-rata 17 tahun, 18 tahun, ada juga yang berumur 20 tahun. Ada yang masih status pelajar dan sebagian juga tidak sekolah.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melaporkan bila ada hal yang mencurigakan atau meresahkan. Dia juga menghimbau para orang tua, untuk tetap memperhatikan anak-anaknya, jangan sampai lepas kontrol. Segera cari jika anaknya tidak pulang hingga larut malam, karena anak itu, amanah kepada orang tua," harap dia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Suami-Istri Penjual Sate di Jember Naik Haji, Menabung Selama 27 Tahun
- Pendaki Asal Jember Terjatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Tim Penyelamat Masih Lakukan Pencarian
- JAT4 Hadirkan 100 Buyer, Jember Jadi Titik Temu Petualang Wisata Nusantara dan Mancanegara