Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sejak awal telah menduga pemilihan presiden (Pilpres) 2019 akan diwarnai kecurangan. Dugaan muncul ketika ditemukannya Daftar Pemilih Tetap (DPT) Invalid yang tidak ada penyelesaian.
- Tidak Ada Praktik di Bawah Meja Tentukan Nomor Urut Caleg PKB
- Di Hadapan Jokowi, Cak Imin Sindir Surya Paloh Absen di Harlah PKB
- Ajak Warga Lestarikan Ajaran Bung Karno, Sri Untari Nembang Lagon Semangat Juang 45
"Sejak awal BPN sudah mendeteksi potensi kecurangan, antara lain temuan DPT Tuyul," kata Dahnil dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Menurutnya, terkait temuan DPT Tuyul ini BPN telah melakukan konfirmasi kepada pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski KPU memberi komitmen akan membereskan, namun Dahnil menyebut tidak ada penyelesaian pasti terkait hal itu.
Tak hanya temuan DPT, Dahnil juga menyinggung kecurangan lain seperti pelibatan aparatur sipil negara dalam proses pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Selanjutnya adalah banyaknya keterlibatan aparat negara, BUMN, Bupati, Gubernur dan Polri. Ada komitmen dari pimpinan Polisi akan netral, tetapi kenyataannya," pungkasnya.
Hadir dalam Simposium tersebut tak kurang dari 800 orang. Sejumlah tokoh utama BPN Prabowo-Sandi juga turut hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Masyarakat Peduli Pemilu Bersih dan Berintegritas (MPPBB). [sjt]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi X DPR Setujui Rencana Penjurusan Kembali di SMA
- Golkar Jatim Dorong Sejumlah Kader Potensial Maju di Pilkada Serentak 2024, Siapa Saja Mereka?
- Komisi III Dukung RUU Perampasan Aset Tindak Pidana Supaya Beri Efek Jera Koruptor