Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan penuhi panggilan Bawaslu DKI
Jakarta, Selasa (5/3) hari ini. Meski belum fit betul karena baru sembuh
dari sakit demam berdarah, dia mengaku tetap harus hadir untuk
membuktikan tidak bersalah.
Ini
diungkap Zulkifli, saat menghadiri Forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang
digelar partainya di Surabaya sekaligus rilis survei PolMark Indonesia
bersama Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung, Selasa, (5/3).
Setelah
ini saya mohon diri karena kembali ke Jakarta, pada waktu acara Doa
Malam Munajat 212, saya dilaporkan ke Bawaslu,†aku Zulhas saat akan
menutup pidatonya.
Politikus
yang juga Ketua MPR RI ini mengaku harus segera hadir ke kantor Bawaslu
untuk membuktikan laporan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo
(Jokowi)-KH Ma’ruf Amin beberapa watu lalu itu tidak benar.
Saya
harus hadir, ya, kalau tidak hadir nanti kita dianggap takut, karena
pasti tidak salah saudara-saudara, yang melaporkan cemburu saja,
khawatir 02 (Prabowo-Sandi) menang, khawatir PAN menjadi partai yang
besar,†tegasnya.
Zulhaspun
menantang kekhawatiran lawan politiknya itu nanti akan menjadi
kenyataan. Oleh karena itu, kekhawatiran-kekhawatiran itu marilah kita
buktikan bahwa itu memang akan terjadi, ya, sekali lagi saya minta maaf
mendahului,†tandas Zulhas menutup pidatonya.
Sementara
Sekjen PAN, Eddy Suparno yang juga hadir di acara juga menegaskan,
bahwa laporan TKN ke Bawaslu itu sebenarnya tanpa alasan jelas. Sebab,
saat hadir di acara Munajat 212, Zulhas tidak berkampanye.
Saat
itu, katanya, Zulhas menyampaikan bahwa persatuan itu nomor satu,
kerukunan itu nomor satu, untuk urusan Pilpres itu nomor 02 yang dijawab
sendiri oleh peserta acara.
Saya
kira Bawaslu ingin mendapatkan klarifikasi apakah itu kampanye apa
tidak, tetapi saya kira itu tidak kampanye,†katanya menyakinkan.
Keyakinan
bahwa Zulhas tidak berkampanye di acara Munajat 212, masih kata Eddy,
karena Zulhas tidak mendorong maupun mempengaruhi massa untuk memilih
salah satu Paslon. Juga tidak menyebut satupun nama Paslon.
Saya
kira itu adalah pelaporan yang mudah-mudahan lebih gampang untuk
dipatahkan, bahwa dibuktikan ndak ada pelanggaran dalam Pemilu,â€
katanya.
Meski ketumnya
dilaporkan ke Bawaslu, Eddy tetap meyakini bahwa partainya berada di
jalur yang benar, taat asas, taat hukum, dan tidak melanggar ketentuan
Pemilu. Namunm karena tahun politik, apapun yang dilakukan partainya,
rawan dipelintir.
Saya
kira segala sesuatu, ini sisa-sisa hari menjelang Pemilu dan Pilpres
akan sangat rawan untuk diplintir, dipolitisir ya, sehingga melahirkan
gugatan, pengaduan dan lain-lain,†tandas Eddy.[bdp]" itemprop="headline"/>
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan penuhi panggilan Bawaslu DKI
Jakarta, Selasa (5/3) hari ini. Meski belum fit betul karena baru sembuh
dari sakit demam berdarah, dia mengaku tetap harus hadir untuk
membuktikan tidak bersalah.
Ini
diungkap Zulkifli, saat menghadiri Forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang
digelar partainya di Surabaya sekaligus rilis survei PolMark Indonesia
bersama Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung, Selasa, (5/3).
Setelah
ini saya mohon diri karena kembali ke Jakarta, pada waktu acara Doa
Malam Munajat 212, saya dilaporkan ke Bawaslu,†aku Zulhas saat akan
menutup pidatonya.
Politikus
yang juga Ketua MPR RI ini mengaku harus segera hadir ke kantor Bawaslu
untuk membuktikan laporan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo
(Jokowi)-KH Ma’ruf Amin beberapa watu lalu itu tidak benar.
Saya
harus hadir, ya, kalau tidak hadir nanti kita dianggap takut, karena
pasti tidak salah saudara-saudara, yang melaporkan cemburu saja,
khawatir 02 (Prabowo-Sandi) menang, khawatir PAN menjadi partai yang
besar,†tegasnya.
Zulhaspun
menantang kekhawatiran lawan politiknya itu nanti akan menjadi
kenyataan. Oleh karena itu, kekhawatiran-kekhawatiran itu marilah kita
buktikan bahwa itu memang akan terjadi, ya, sekali lagi saya minta maaf
mendahului,†tandas Zulhas menutup pidatonya.
Sementara
Sekjen PAN, Eddy Suparno yang juga hadir di acara juga menegaskan,
bahwa laporan TKN ke Bawaslu itu sebenarnya tanpa alasan jelas. Sebab,
saat hadir di acara Munajat 212, Zulhas tidak berkampanye.
Saat
itu, katanya, Zulhas menyampaikan bahwa persatuan itu nomor satu,
kerukunan itu nomor satu, untuk urusan Pilpres itu nomor 02 yang dijawab
sendiri oleh peserta acara.
Saya
kira Bawaslu ingin mendapatkan klarifikasi apakah itu kampanye apa
tidak, tetapi saya kira itu tidak kampanye,†katanya menyakinkan.
Keyakinan
bahwa Zulhas tidak berkampanye di acara Munajat 212, masih kata Eddy,
karena Zulhas tidak mendorong maupun mempengaruhi massa untuk memilih
salah satu Paslon. Juga tidak menyebut satupun nama Paslon.
Saya
kira itu adalah pelaporan yang mudah-mudahan lebih gampang untuk
dipatahkan, bahwa dibuktikan ndak ada pelanggaran dalam Pemilu,â€
katanya.
Meski ketumnya
dilaporkan ke Bawaslu, Eddy tetap meyakini bahwa partainya berada di
jalur yang benar, taat asas, taat hukum, dan tidak melanggar ketentuan
Pemilu. Namunm karena tahun politik, apapun yang dilakukan partainya,
rawan dipelintir.
Saya
kira segala sesuatu, ini sisa-sisa hari menjelang Pemilu dan Pilpres
akan sangat rawan untuk diplintir, dipolitisir ya, sehingga melahirkan
gugatan, pengaduan dan lain-lain,†tandas Eddy.[bdp]" itemprop="description"/>
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan penuhi panggilan Bawaslu DKI
Jakarta, Selasa (5/3) hari ini. Meski belum fit betul karena baru sembuh
dari sakit demam berdarah, dia mengaku tetap harus hadir untuk
membuktikan tidak bersalah.
Ini
diungkap Zulkifli, saat menghadiri Forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang
digelar partainya di Surabaya sekaligus rilis survei PolMark Indonesia
bersama Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung, Selasa, (5/3).
Setelah
ini saya mohon diri karena kembali ke Jakarta, pada waktu acara Doa
Malam Munajat 212, saya dilaporkan ke Bawaslu,†aku Zulhas saat akan
menutup pidatonya.
Politikus
yang juga Ketua MPR RI ini mengaku harus segera hadir ke kantor Bawaslu
untuk membuktikan laporan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo
(Jokowi)-KH Ma’ruf Amin beberapa watu lalu itu tidak benar.
Saya
harus hadir, ya, kalau tidak hadir nanti kita dianggap takut, karena
pasti tidak salah saudara-saudara, yang melaporkan cemburu saja,
khawatir 02 (Prabowo-Sandi) menang, khawatir PAN menjadi partai yang
besar,†tegasnya.
Zulhaspun
menantang kekhawatiran lawan politiknya itu nanti akan menjadi
kenyataan. Oleh karena itu, kekhawatiran-kekhawatiran itu marilah kita
buktikan bahwa itu memang akan terjadi, ya, sekali lagi saya minta maaf
mendahului,†tandas Zulhas menutup pidatonya.
Sementara
Sekjen PAN, Eddy Suparno yang juga hadir di acara juga menegaskan,
bahwa laporan TKN ke Bawaslu itu sebenarnya tanpa alasan jelas. Sebab,
saat hadir di acara Munajat 212, Zulhas tidak berkampanye.
Saat
itu, katanya, Zulhas menyampaikan bahwa persatuan itu nomor satu,
kerukunan itu nomor satu, untuk urusan Pilpres itu nomor 02 yang dijawab
sendiri oleh peserta acara.
Saya
kira Bawaslu ingin mendapatkan klarifikasi apakah itu kampanye apa
tidak, tetapi saya kira itu tidak kampanye,†katanya menyakinkan.
Keyakinan
bahwa Zulhas tidak berkampanye di acara Munajat 212, masih kata Eddy,
karena Zulhas tidak mendorong maupun mempengaruhi massa untuk memilih
salah satu Paslon. Juga tidak menyebut satupun nama Paslon.
Saya
kira itu adalah pelaporan yang mudah-mudahan lebih gampang untuk
dipatahkan, bahwa dibuktikan ndak ada pelanggaran dalam Pemilu,â€
katanya.
Meski ketumnya
dilaporkan ke Bawaslu, Eddy tetap meyakini bahwa partainya berada di
jalur yang benar, taat asas, taat hukum, dan tidak melanggar ketentuan
Pemilu. Namunm karena tahun politik, apapun yang dilakukan partainya,
rawan dipelintir.
Saya
kira segala sesuatu, ini sisa-sisa hari menjelang Pemilu dan Pilpres
akan sangat rawan untuk diplintir, dipolitisir ya, sehingga melahirkan
gugatan, pengaduan dan lain-lain,†tandas Eddy.[bdp]"/>
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan penuhi panggilan Bawaslu DKI
Jakarta, Selasa (5/3) hari ini. Meski belum fit betul karena baru sembuh
dari sakit demam berdarah, dia mengaku tetap harus hadir untuk
membuktikan tidak bersalah.
Ini
diungkap Zulkifli, saat menghadiri Forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang
digelar partainya di Surabaya sekaligus rilis survei PolMark Indonesia
bersama Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung, Selasa, (5/3).
Setelah
ini saya mohon diri karena kembali ke Jakarta, pada waktu acara Doa
Malam Munajat 212, saya dilaporkan ke Bawaslu,†aku Zulhas saat akan
menutup pidatonya.
Politikus
yang juga Ketua MPR RI ini mengaku harus segera hadir ke kantor Bawaslu
untuk membuktikan laporan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo
(Jokowi)-KH Ma’ruf Amin beberapa watu lalu itu tidak benar.
Saya
harus hadir, ya, kalau tidak hadir nanti kita dianggap takut, karena
pasti tidak salah saudara-saudara, yang melaporkan cemburu saja,
khawatir 02 (Prabowo-Sandi) menang, khawatir PAN menjadi partai yang
besar,†tegasnya.
Zulhaspun
menantang kekhawatiran lawan politiknya itu nanti akan menjadi
kenyataan. Oleh karena itu, kekhawatiran-kekhawatiran itu marilah kita
buktikan bahwa itu memang akan terjadi, ya, sekali lagi saya minta maaf
mendahului,†tandas Zulhas menutup pidatonya.
Sementara
Sekjen PAN, Eddy Suparno yang juga hadir di acara juga menegaskan,
bahwa laporan TKN ke Bawaslu itu sebenarnya tanpa alasan jelas. Sebab,
saat hadir di acara Munajat 212, Zulhas tidak berkampanye.
Saat
itu, katanya, Zulhas menyampaikan bahwa persatuan itu nomor satu,
kerukunan itu nomor satu, untuk urusan Pilpres itu nomor 02 yang dijawab
sendiri oleh peserta acara.
Saya
kira Bawaslu ingin mendapatkan klarifikasi apakah itu kampanye apa
tidak, tetapi saya kira itu tidak kampanye,†katanya menyakinkan.
Keyakinan
bahwa Zulhas tidak berkampanye di acara Munajat 212, masih kata Eddy,
karena Zulhas tidak mendorong maupun mempengaruhi massa untuk memilih
salah satu Paslon. Juga tidak menyebut satupun nama Paslon.
Saya
kira itu adalah pelaporan yang mudah-mudahan lebih gampang untuk
dipatahkan, bahwa dibuktikan ndak ada pelanggaran dalam Pemilu,â€
katanya.
Meski ketumnya
dilaporkan ke Bawaslu, Eddy tetap meyakini bahwa partainya berada di
jalur yang benar, taat asas, taat hukum, dan tidak melanggar ketentuan
Pemilu. Namunm karena tahun politik, apapun yang dilakukan partainya,
rawan dipelintir.
Saya
kira segala sesuatu, ini sisa-sisa hari menjelang Pemilu dan Pilpres
akan sangat rawan untuk diplintir, dipolitisir ya, sehingga melahirkan
gugatan, pengaduan dan lain-lain,†tandas Eddy.[bdp]"/>
Skip to content
×
Beranda»POLITIK»Buktikan Tak Bersalah- Zulhas Datangi Bawaslu dalam...
Buktikan Tak Bersalah- Zulhas Datangi Bawaslu dalam Kondisi Tak Fit
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan penuhi panggilan Bawaslu DKI
Jakarta, Selasa (5/3) hari ini. Meski belum fit betul karena baru sembuh
dari sakit demam berdarah, dia mengaku tetap harus hadir untuk
membuktikan tidak bersalah.
Ini
diungkap Zulkifli, saat menghadiri Forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang
digelar partainya di Surabaya sekaligus rilis survei PolMark Indonesia
bersama Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung, Selasa, (5/3).
Setelah
ini saya mohon diri karena kembali ke Jakarta, pada waktu acara Doa
Malam Munajat 212, saya dilaporkan ke Bawaslu,†aku Zulhas saat akan
menutup pidatonya.
Politikus
yang juga Ketua MPR RI ini mengaku harus segera hadir ke kantor Bawaslu
untuk membuktikan laporan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo
(Jokowi)-KH Ma’ruf Amin beberapa watu lalu itu tidak benar.
Saya
harus hadir, ya, kalau tidak hadir nanti kita dianggap takut, karena
pasti tidak salah saudara-saudara, yang melaporkan cemburu saja,
khawatir 02 (Prabowo-Sandi) menang, khawatir PAN menjadi partai yang
besar,†tegasnya.
Zulhaspun
menantang kekhawatiran lawan politiknya itu nanti akan menjadi
kenyataan. Oleh karena itu, kekhawatiran-kekhawatiran itu marilah kita
buktikan bahwa itu memang akan terjadi, ya, sekali lagi saya minta maaf
mendahului,†tandas Zulhas menutup pidatonya.
Sementara
Sekjen PAN, Eddy Suparno yang juga hadir di acara juga menegaskan,
bahwa laporan TKN ke Bawaslu itu sebenarnya tanpa alasan jelas. Sebab,
saat hadir di acara Munajat 212, Zulhas tidak berkampanye.
Saat
itu, katanya, Zulhas menyampaikan bahwa persatuan itu nomor satu,
kerukunan itu nomor satu, untuk urusan Pilpres itu nomor 02 yang dijawab
sendiri oleh peserta acara.
Saya
kira Bawaslu ingin mendapatkan klarifikasi apakah itu kampanye apa
tidak, tetapi saya kira itu tidak kampanye,†katanya menyakinkan.
Keyakinan
bahwa Zulhas tidak berkampanye di acara Munajat 212, masih kata Eddy,
karena Zulhas tidak mendorong maupun mempengaruhi massa untuk memilih
salah satu Paslon. Juga tidak menyebut satupun nama Paslon.
Saya
kira itu adalah pelaporan yang mudah-mudahan lebih gampang untuk
dipatahkan, bahwa dibuktikan ndak ada pelanggaran dalam Pemilu,â€
katanya.
Meski ketumnya
dilaporkan ke Bawaslu, Eddy tetap meyakini bahwa partainya berada di
jalur yang benar, taat asas, taat hukum, dan tidak melanggar ketentuan
Pemilu. Namunm karena tahun politik, apapun yang dilakukan partainya,
rawan dipelintir.
Saya
kira segala sesuatu, ini sisa-sisa hari menjelang Pemilu dan Pilpres
akan sangat rawan untuk diplintir, dipolitisir ya, sehingga melahirkan
gugatan, pengaduan dan lain-lain,†tandas Eddy.[bdp]