Kenaikan iuran BPJS Kesehatan peserta mandiri dinilai akan berdampak pada migrasi kelas peserta karena besarnya angka kenaikan iuaran.
- Menkes Sebut Banyuwangi Layak Jadi Destinasi Inovasi Layanan Kesehatan
- WHO Nyatakan Darurat Covid-19 Berakhir, Tetapi Kasus di Asia Tenggara Meningkat
- Demam Berdarah di kabupaten Probolinggo Meningkat, Dinkes Gerak Cepat
Menurut Herman, dampak tersebut akan terjadi lantaran dipengaruhi faktor kemampuan peserta mandiri membayar iuaran.
Sehingga, dikhawatirkan akan adanya penumpukan di Kelas 3 karena dipastikan banyaknya peserta Kelas 1 dan Kelas 2 memilih berpindah.
"Bisa dibayangkan kenaikan iuran buat migrasi peserta dan pelayanan jadi menumpuk di kelas 3, itu yang dikhawatirkan tidak akan tertangani," ucap Herman Saputra.
Karena kata dia, dengan adanya kenaikan iuran yang merasakan dampak terbesar ialah masyarakat, dan pihak rumah sakit tidak terdampak secara langsung.
"Dalam keadaan normal RS selalu dikambinghitamkan karena menolak pasien, tempat tidur penuh dan semua kasus. Jadi ini keuangan dan diterjemahkan sektor kesehatan tapi statemen ini dibayangkan pola berpikir moneter dimasukkan ke kesehatan," tutur Herman Saputra, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Banyuwangi Kerahkan Anggota Linmas dan Lintas Sektor, Vaksinasi Lansia Door to Door
- Body Exilis dan Emsculpt Bikin Perut Langsing dan Lebih Berotot
- Ironis, PPKM Darurat Diberlakukan Tingkat Kesadaran Masyarakat Belum Optimal