Bupati Blitar Rini Syarifah bangga dengan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Blitar.
- Pemkot Surabaya Jalin Kerjasama dengan Blitar untuk Tekan Inflasi dan Jaga Pasokan Pangan
- Ketimpangan Perizinan Pembangunan Tempat Pendidikan di Blitar Disorot
- Siap Gencarkan Penanaman Durian Premium di Jatim, Khofifah: Peluang Ekspor Black Thorn dan Musang King ke Tiongkok Terbuka Lebar
Hal tersebut disampaikan Bupati Rini saat audiensi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blitar di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Rabu (25/10/2023).
Bupati Rini mengatakan kalau penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Blitar pada Tahun 2022 menunjukkan capaian yang menggembirakan.
"Setelah 2 tahun berturut-berturut sempat meningkat sejak adanya pandemi Covid-19, dimana pada Tahun 2020 angka kemiskinan naik sebesar 0,39% menjadi 9,33%," katanya.
"Dan di Tahun 2021 angka kemiskinan kembali meningkat 0,32 point menjadi 9,65%," lanjutanya.
"Pada tahun 2022, seiring dengan pulihnya perekonomian serta kondisi pandemi yang sudah semakin terkendali, angka kemiskinan menurun signifikan menjadi 8,71%," ujarnya lagi.
Bupati Rini menyebut angka tersebut lebih rendah dari target angka kemiskinan di akhir periode RPJMD yaitu sebesar 8,88% pada Tahun 2026.
"Dan pada tahun 2023 ini penurunan angka kemiskinan ini merupakan kabar baik sekaligus juga menjadi stimulus bagi Pemerintah Kabupaten Blitar untuk bekerja lebih keras lagi demi mensejahterakan masyarakat," ucapnya.
Bupati perempuan pertama di Blitar ini juga menjelaskan, ada tiga kebijakan utama yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) guna menurunkan angka kemiskinan
"Pertama penurunan beban pengeluaran, yaitu melalui bantuan sosial kepada masyarakat miskin. Kedua peningkatan pendapatan, yaitu melalui program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan ketrampilan masyarakat untuk memperluas peluang peningkatan pendapatan," katanya.
"Dan ketiga, penurunan kantong-kantong kemiskinan, yaitu melalui Pembangunan sarana dan prasarana umum misalnya jalan, jembatan, sanitasi, saluran irigasi yang selanjutnya secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan akses kepada sarana perekonomian dan lain-lain," lanjutnya.
Selain itu, juga adanya peningkatan validitas sasaran program penanggulangan kemiskinan. Pada akhir tahun 2022 melalui Dinas Sosial telah melakukan verifikasi dan validasi data desil 1 P3KE untuk kemudian menjadi data sasaran keluarga miskin ekstrim di Kabupaten Blitar.
"Hasilnya, didapatkan 9.303 jiwa penduduk miskin ekstrim yang telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati di awal Tahun 2023 yang selanjutnya data tersebut menjadi basis data sasaran program penanggulangan kemiskinan terutama yang bersumber dari APBD," ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Jalin Kerjasama dengan Blitar untuk Tekan Inflasi dan Jaga Pasokan Pangan
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Ketimpangan Perizinan Pembangunan Tempat Pendidikan di Blitar Disorot