Posisi calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan harus bisa membuat koalisi partai pengusung menjadi lebih solid. Bukan justru membubarkan koalisi.
- Didampingi Bupati Dhito, Anies Baswedan Sapa Siswa SMA Dharma Wanita Boarding School
- Punya Urusan Rahasia, Anies-Ahok Makin Mesra
- Pramono-Rano Menang, PDIP Sampaikan Terima Kasih ke Warga Jakarta dan Anies Baswedan
"Posisi cawapres menjadi salah satu faktor yang akan menentukan solid tidaknya Koalisi Perubahan. Bisa jadi koalisi bubar di tengah jalan jika terjadi deadlock, meskipun ketiga partai sudah sepakat mengusung Anies," ucap Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (4/2).
Untuk itu, Koalisi Perubahan yang disokong Nasdem, PKS, dan Demokrat harus segera menentukan sosok Cawapres yang tepat bagi Anies.
Menurut Karyono, bisa saja opsi kader partai dapat lebih mendongkrak suara koalisi. Sekaligus memberikan edukasi politik ke masyarakat terkait pengkaderan di partai politik.
Selain itu, keuntungan menentukan capres dan cawapres di awal juga menjadikan masyarakat bisa tahu dan memiliki opsi saat memberikan suaranya pada Pemilu 2024.
"Posisi cawapres masih belum disepakati. Bisa dari kader partai maupun dari kalangan nonparpol. Namun demikian, dari sisi elektabilitas, Anies harus membutuhkan figur cawapres yang dapat menaikkan elektabilitas pasangan," tegas Karyono.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Didampingi Bupati Dhito, Anies Baswedan Sapa Siswa SMA Dharma Wanita Boarding School
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran