Perlu upaya serius untuk menurunkan suhu politik jelang menyambut pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024 mendatang. Salah satunya adalah pemerintah harus menertibkan para buzzer politik.
- DKPP Periksa Bawaslu Jatim dan Bawaslu Surabaya Atas Dugaan Laporan Caleg
- KPU Tetapkan 10 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Lolos Parlemen
- Ormas-ormas Di Kota Probolinggo Siap Dukung Amin Ina Dalam Pilwali 2024
Hal itu merupakan pendapat Jurubicara Partai Keadilan Seahtera (PKS) M. Kholid, Jumat (9/12).
Selain itu, Kholid mengusulkan ada lebih dari dua pasangan calon (Paslon). Imbas dari lebih dari dua Paslon akan mencegah polarisasi terjadi.
"Buzzer politik harus ditertibkan. Dan dorong paslon lebih dari 2 paslon. Sehingga polarisi dapat dihindari," demikian kata Kholid seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/12).
Sejauh ini, dinamika politik yang terjadi ada poros koalisi PKS, Nasdem dan Demokrat nampak dekat dalam membangun koalisi. Selain itu, ada koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP.
Selain itu, ada poros Koalisi Indonesia Raya yang terdiri PKB dan Gerindra. Untuk PDIP belum diketahui akan membangun koalisi dengan partai apa.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DKPP Periksa Bawaslu Jatim dan Bawaslu Surabaya Atas Dugaan Laporan Caleg
- KPU Tetapkan 10 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Lolos Parlemen
- Ormas-ormas Di Kota Probolinggo Siap Dukung Amin Ina Dalam Pilwali 2024