Bersama tokoh lintas agama dan lintas masyarakat, Shinta Nuriyah Abdurahman, isteri almarhum Presiden Republik Indonesia ke 4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), singgah ke Klenteng Tri Darma Tjoe Hwie Kiong, Kota Kediri, Jawa Timur.
- Dapat Restu Kaesang, Pengacara Muda Richard Handiwiyanto Maju di Pilkada Surabaya 2024
- Erick Thohir Jadi Anggota Kehormatan Banser, Pengamat Sebut Ada Kepentingan Untuk 2024
- Paslon Nomor Urut 1 Madiun Menyala Siap Bangun Madiun Dari Desa Dengan Program ADD 20% Plus
"Kegiatan ini sudah saya lakukan selama 20 tahun sejak saya mendampingi Gus Dur di Istana Negara dulu," kata Shinta Nuriyah di hadapan ratusan peserta sahur bersama berbagai elemen masyarakat.
Pantauan Kantor Berita , tema yang diambil dalam kegiatan sahur bersama ini adalah "Dengan Berpuasa Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoax".
Momen Ramadhan inilah yang digunakan Shinta Nuriyah pentingnya menjaga kerukunan antara umat beragama dan masyarakat.
Shinta memaparkan makna sesungguhnya puasa adalah mengajarkan manusia untuk saling menolong, menghargai, mengasihi, dan menjaga kehormatan satu sama lain.
"Puasa mengajarkan kita tentang moral dan budi pekerti yang luhur. karena puasa mengajarkan tentang kesabaran, kejujuran, Ikhlas, saling tolong-menolong, saling menghormati, saling menghargai tidak bergunjing, tidak korupsi dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama" paparnya.
Ia menilai jika semua itu sudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari, maka manusia tidak hanya mendapatkan pahala puasa semata. Melainkan, bisa melindungi diri bahkan melindungi semua anak bangsa Indonesia.
"Negara aman dan sejahtera karena apa Karena kerukunan kebersamaan persaudaraan. Itu merupakan pilar utama dari tegaknya sebuah negara kesatuan Republik Indonesia. Sekalipun kita berbeda suku dan agama kita adalah satu. Satu Nusa, Satu Bangsa, itulah kita wajah wajah masyarakat Indonesia," Imbuhnya.
Dalam acara yang dikemas cukup santai ini, Shinta mengajak semua masyarakat yang hadir ikut membaca Syi'ir Abu Nawas, menirukan kebiasaan Gus Dur.
Acara kemudian acara dilanjutkan do'a bersama lintas agama yang dipimpin oleh Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil.[ndik/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respon Inisiator KAMI Atas Kehadiran KITA
- Saling Tuding Dalang "Jokowi End Game", Adhie Massardi: Kenapa Nggak Cari Dalang Korupsi Goodiebag Sritek?
- Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, TB Hasanuddin: Jokowi Jilat Ludah Sendiri