Jelang Muktamar, Ustadz Adi Hidayat Muncul dalam Bursa Calon Ketum PPP

Ustaz Adi Hidayat/Net
Ustaz Adi Hidayat/Net

Menjelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Agustus atau September 2025 mendatang, muncul sejumlah tokoh baik dari internal maupun eksternal dalam bursa calon ketua umum (caketum).


Dari tokoh internal seperti Muhamad Mardiono yang saat ini menjabat Plt ketum, Muhammad Romahurmuziy, Sandiaga Salahudin Uno, Amir Uskara, dan Taj Yasin Maimoen, hingga Suharso Monoarfa.

Sementara tokoh eksternal antara lain Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman. Terakhir muncul Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Dosen Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta Saiful Anam mengaskan, jika PPP serius menginginkan perubahan, maka sebaiknya tokoh-tokoh lama harus sadar diri untuk tidak lagi mencalonkan lagi maju di Muktamar, agar PPP tidak semakin terjerumus ke jurang kehancuran.

Pasalnya, PPP yang notabene partai Islam bersejarah di Indonesia justru tidak lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2024 kemarin.

“Mardiono dan Romahurmuziy tiarap dulu, jangan muncul dan menunjukkan lagi ke publik, karena mereka telah gagal membawa PPP melenggang ke Senayan,” kata Anam kepada RMOL, Kamis 15 Mei 2025.

Menurut Anam, PPP harus mencari tokoh netral yang dapat membawa simpati ummat. PPP sebagai partai ummat sudah sepatutnya mencari sosok alternatif yang dapat menyatukan umat.

“Saya lihat kriteria yang dapat membawa PPP ke jalan Persatuan adalah Ustaz Adi Hidayat. Beliau banyak penggemarnya, banyak massanya dan tentu sangat diterima disemua kalangan,” kata dia.

Ustaz Adi Hidayat (UAH), kata Anam, adalah sosok yang menentramkan dan diyakini dapat membawa umat bersatu untuk memilih dan menarik simpati publik.

“Sangat mungkin jika PPP memilih Ustaz Adi Hidayat maka akan membawa PPP ke kejayaan masa lalu dan kembali meraih kursi di Senayan,” kata Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) ini.

Menurut Anam, sangat disayangkan jika PPP masih belum menyudahi kemelut internal dan masih memikirkan kekuasaan pribadi.

“Sudah saatnya sosok Ustaz Adi Hidayat diangkat ke permukaan, bahkan dapat dijadikan sosok alternatif untuk calon Wakil Presiden ke depan sehingga akan membawa nama baik PPP dan citra PPP di hadapan rakyat Indonesia,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news