Eks Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy menjelaskan bahwa Papua digelontorkan dana mencapai lebih dari Rp 60 triliun. Dana itu adalah dana otonomi khusus (Otsus) sesuai dengan UU 21/2001.
- Prof Mukri Sebut Persiapan Lampung Tuan Rumah Muktamar NU Sejak 2020
- TKN Prabowo-Gibran Temukan Dugaan Pelanggaran Pemilu di Jatim dan Jateng
- Didampingi Refly Harun, Rizal Ramli Ajukan JC Presidential Threshold Ke MK Pagi Ini
Ya, kenyataannya dana tersebut menguap entah ke mana. Sebab, hingga kini tidak ada sekolah dan rumah sakit standar internasional yang berdiri di Papua.
Padahal berdasar UU Otsus, dana itu diperuntukkan untuk pendidikan yang layak sebesar 20 persen, kesehatan sebesar 15 persen, dan ekonomi rakyat sebesar 10 persen.
"Begitu banyak uang yang sudah diturunkan, sekian triliun. Tapi apa yang ada di sana? Adakah sekolah yang berstandar internasional untuk kami orang Papua? Apakah ada rumah sakit yang standar internasional?†tanyanya di acara Indonesia Lawyers Club yang disiarkan TV One, Selasa (3/9) malam.
Rakyat Papua harus merantau jauh untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Begitu juga untuk mendapat pelayanan kesehatan layak harus berkunjung ke Makassar dan Jakarya.
"Bagi orang Papua yang nggak punya uang, tinggal menunggu mati. Ini bagian dari ketidakadilan," jelasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sesuai Pasal 33 UU 19/2019, Ini 5 Nama Calon Pimpinan KPK Pengganti Lili Pintauli Siregar
- Bawaslu Diminta Benahi Rancangan Perbawaslu Gakkumdu
- Solidaritas Pers Tanggamus Protes, Pelaku Penganiayaan Wartawan cuma Dituntut 4 Bulan