Bupati Magetan Suprawoto melepas 124 santri asal Malaysia dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah, Temboro, Kecamatan Karas. Menggunakan armada 10 bus sekitar pukul 15.00 WIB, Senin, (27/4), diberangkatkan menuju Bandara Juanda Surabaya dengan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polda Jatim.
- 2024 Smelter PT Freeport Dikawasan JIIPE Gresik Bakal Rampung
- Wali Kota Eri Perjuangkan UMKM Surabaya Terlibat Program Makan Bergizi Gratis
- Cegah Tawuran Pelajar, Sahabat Satpol PP Surabaya Goes To School
Untuk kepulangan santri dari negeri jiran ini menyesuaikan protokol kesehatan setiap bus hanya diisi 15 santri. Hal itu diterapkan sebagai jaga jarak sosial yang aman menghindari penyebaran Covid-19. Sedangkan para kru bus yang didalamnya para driver diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) setelah sebelumnya setiap armada disemprot dengan desinfektan.
"Seperti diketahui santri yang dipulangkan ini semuanya sehat sesuai hasil rapid test. Dan semua santri dari Malaysia semuanya dari pondok pesantren," terang Suprawoto.
Jelasnya, dari 155 santri Malaysia yang dilakukan rapid test terdeteksi reaktif ada 29 santri. Dengan hasil tersebut secara otomatis ditunda kepulanganya ke negeri asal. Sementara para santri yang terconfirmasi positif hasil swab harus menjalani isolasi super ketat disalah satu gedung pondok dengan pengawasan tenaga medis.
"Agar semua terhindar dari paparan Covid-19 kita semuanya wajib menjaga kesehatan. Jangan lupa pakai masker dan cuci tangan setiap saat," pungkas Suprawoto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan Selama Libur Lebaran di Surabaya
- Santri Asal Bali Hilang Terseret Arus Saat Mancing di Sungai
- Jangan Ragu Melapor! DLH Surabaya Siap Respons Cepat Tumpukan Sampah